Berita Blitar
Niat Cari Ikan, Dua Bocah TK dan SD di Blitar Bernasib Pilu, Sandal Mereka Jadi Petunjuk
Keduanya ditemukan tewas di kali yang ada di bawah Dam Coban, yang hanya berjarak sekitar 75 meter dari rumahnya, Selasa (5/7/2022) petang kemarin.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Musim liburan sekolah seperti saat ini, jika tak diawasi oleh orangtuanya, anak-anak bisa bermain sesukanya.
Bahkan, bisa jadi mereka bermain ke tempat yang membahayakan, seperti ke kali sebagaimana yang dialami dua bocah yang tewas ini.
Mereka adalah Tn, berusia 9 tahun dan Mz, berusia 6 tahun, yang keduanya asal Dusun Jatisari, Desa Tegal Asri, Kecamatan Wlingi.
Keduanya ditemukan tewas di kali yang ada di bawah Dam Coban, yang hanya berjarak sekitar 75 meter dari rumahnya, Selasa (5/7/2022) petang kemarin.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana musibah itu menimpanya, namun diperkirakan itu terjadi di saat keduanya sedang mencari ikan kali, untuk dipelihara di dalam toples.
Baca juga: Hilang dari Pagi, Wanita yang Tenggelam di Sungai Jagir Berhasil Ditemukan, Bagaimana Kondisinya?
"Dugaannya memang demikian karena beberapa jam sebelumnya mereka sudah mendapatkan tangkapan ikan," kata AKP Tamim Anwar, Kapolsek Wlingi.
Yang menemukan jasad mereka itu bapaknya sendiri. Yakni, M Nuri (43), bapaknya Tn, dan Kateni (43), bapaknya Mz.
Mereka ditemukan pukul 17.00 WIB, setelah dicari karena tidak kunjung pulang meski sudah petang. "Mereka itu bertetangga dekat sehingga cepat mencarinya," ungkapnya.
Menurutnyaa, kejadian nahas itu bermula dari kedua bocah itu bermain, sambil mencari ikan di kali sawah. Sebelum ditemukan tewas, mereka lebih dulu mencari ikan di irigasi persawahan yang ada di belakang rumahnya atau berjarak 50 meter. Itu airnya dangkal atau hanya setinggi lututnya atau tak seperti air yang ada di bawah dam, yang cukup dalam.
Entah bagaimana cara mereka mendapatkan ikan kali itu, namun pakaiannya basah.
Mungkin, sambil asyik berbasah-basah karena semestinya tak sampai pakaiannya basah karena airnya tak dalam.
"Itu siang hari atau sekitar pukul 14.00 WIB. Katanya, sudah mendapatkan ikan. Setelah dapat tangkapan iikan, mereka pulang dan dipelihara di toples," ujarnya.
Mungkin, masih kurang ikannya atau hanya kepingin bermain air lagi, mereka kembali berangkat.
Namun, kali ini bukan ke tempat yang pertama itu, yang di irigasi sawah melainkan di dam, yang sedikit lebih jauh dari rumahnya.
Mungkin, karena tak ada orang lain, yang memberi tahu, mereka dengan tak sadar akan risikonya turun ke air, yang ada di bawah dam.
Sedang, sandal mereka ditinggalkan di atas dam. Tidak ada yang tahu bagaimana cara mereka mencari ikan, mungkin saja menjebur, mereka ditemukan tenggelam.
"Mungkin, awalnya mereka mencari ikan di pinggir. Namun, karena tak dapat ikan meski sudah pakai serok, sehingga tanpa sadar, mereka agak ke tengah,"ujarnya.
Entah sudah berapa jam, baru sudah petang, orangtuanya bingung dan mencarinya karena anaknya belum juga pulang.
Begitu dicari di tempat pertama atau di irigasi sawah dan tak ditemukan, kedua bapaknya itu mencari ke dam.
Di dam itu, mereka sudah panik karena menemukan sandal keduanya, dengan posisi tergeletak di atas dam.
Sementara, kedua korban tak ada. Meski sudah dipanggil dan diteriaki namun tak ada jawaban.
Karena sudah tak bisa menemukan anaknya meski sudah dicari ke mana-mana, akhirnya kedua bapaknya itu nekat turun dengan menjebur ke air yang ada di dalam. Sebab, dari penemuan sandalnya itu diperkirakan keduanya tenggelam.
"Sandal itu jadi petunjuknya. Baru beberapa menit, mereka menemukan anaknya, yang tenggelam itu," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com