Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Jemput Bola Periksa Kesehatan Hewan Kurban, Bupati Madiun: Keputusan Penyembelihan Kewenangan Ulama

Bupati Madiun Ahmad Dawami mengimbau agar masyarakat membeli hewan kurban di daerah terdekat. Hal tersebut untuk meminimalisasi lalu lintas hewan

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat ditemui di Pendopo Muda Graha, Senin (14/3/2022). Pada momentum idul adha, Pemkab Madiun jemput bola cek kesehatan hewan kurban 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Bupati Madiun Ahmad Dawami mengimbau agar masyarakat membeli hewan kurban di daerah terdekat.

Hal tersebut untuk meminimalisasi lalu lintas hewan ternak dan menekan angka penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Madiun.

Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun juga telah dikerahkan untuk memantau kesehatan hewan ternak jauh-jauh hari sebelum Idul Adha hingga hari H penyembelihan hewan kurban.

"DKPP sudah melakukan pemantauan, dan diimbau (hewan kurban) disembelih di asalnya," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami, Jumat (8/7/2022).

Kaji Mbing juga telah menginstruksikan petugas DKPP untuk memberikan surat keterangan kesehatan hewan terhadap hewan yang diperiksa.

"Nanti cukup mengeluarkan surat, apakah sehat atau sakit, kalau sakit apakah sakit berat sedang atau ringan, perkara sah atau tidak hewan tersebut dijadikan kurban akan diserahkan ke ulama setempat," lanjutnya.

Baca juga: Antisipasi PMK, Ternak Tanpa SKKH, Aparat Gresik Arahkan Putar Balik Truk Pembawa Hewan Ternak

Kaji Mbing sendiri meminta kerjasama peternak dan pedagang untuk disiplin dan tidak menjual hewan yang bergejala sakit.

Sementara itu Kabid Peternakan DKPP Kabupaten Madiun, Bagus Sri Yulianta mengatakan pihaknya akan lebih intensif melakukan pemeriksaan pada H-1 sampai H+3 Idul Adha.

"Kita jemput bola memeriksa hewan kurban ke masjid. Kita keluarkan surat keterangan hasil pemeriksaannya, nanti terserah ulama setempat apakah mau disembelih atau tidak," jelas Bagus.

Bagus sendiri memastikan stok hewan ternak untuk kurban di Kabupaten Madiun lebih dari cukup, sehingga masyarakat yang ingin berkurban tidak perlu beli dari luar daerah.

"Stok kita cukup, bahkan kita kirim ke luar daerah," lanjutnya.

Di Kabupaten Madiun sendiri, kasus PMK relatif terkendali. Hingga kini hewan ternak yang terpapar PMK berjumlah 30 ekor.

"10 diantaranya sudah sembuh, lalu 20 ekor sedang dalam pemantauan kita, jadi dipastikan tidak ada sapi yang mati akibat PMK ini," jelasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved