Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Ibu di Surabaya yang Berlibur Usai Bunuh Bayi Jalani Rekonstruksi, Ada yang Berbeda dengan Pengakuan

Ibu di Surabaya yang berlibur ke Yogyakarta usai bunuh bayinya jalani rekonstruksi, ada adegan yang berbeda dengan pengakuan ke penyidik.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
ESYH (26), ibu pembunuh bayinya dan membiarkan jasadnya membusuk di rumah, lalu pergi berlibur ke Yogyakarta, menjalani rekonstruksi di rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Wonocolo, Surabaya, Selasa (12/7/2022). 

Seraya melenggang pergi dari area pers rilis yang digelar Polsek Wonocolo, tersangka ESYH hanya menggelengkan kepala sebanyak dua kali tatkala TribunJatim.com menanyai motif perbuatan kekerasan terhadap korban. 

Kemudian, sebelum perempuan bertato motif tribal di lengan tangan kanannya itu pergi untuk menjalani hukuman di Mapolsek Wonocolo, ia tampak berpamitan kepada sang ibu, ESB (47) yang juga dilibatkan dalam rekonstruksi adegan tersebut. 

Sebelumya, ESB (47) merupakan ibunda dari ESYH (26) tersangka penganiayaan bayi hingga tewas dan membiarkannya membusuk di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya

Hasil penyelidikan kepolisian, bayi berusia lima bulan berinisial ADO itu, sebenarnya sudah tewas sejak Rabu (22/6/2022) sore. 

Namun ESB baru melaporkan kepada tetangga dan meneruskannya kepada kepolisian pada Sabtu (25/6/2022) malam. 

ESB mengungkapkan alasan dirinya terpaksa bungkam selama kurun waktu itu, untuk merahasiakan kematian sang cucu keduanya.

Hal itu karena desakan yang disertai ancaman pembunuhan jika dia ketahuan membocorkan hal tersebut kepada orang lain. 

Perempuan berkaus cokelat itu menduga, tersangka takut jika dirinya membongkar kondisi sebenarnya sang cucu kepada para tetangga atau pihak kepolisian, rencana tersangka untuk berlibur dengan menghadiri acara kantor suaminya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, mulai Jumat (24/6/2022) hingga Minggu (26/6/2022), akan berantakan. 

Sebenarnya, kondisi sang cucu yang sudah tewas lantaran sepanjang hari tanpa rengekan dan gerakan laiknya bocah bayi sudah disadari oleh ESB, saat hendak memandikan sang cucu, pada Rabu (22/6/2022). 

Lantaran, sang anak atau tersangka, begitu serius dengan ancaman untuk menghabisi nyawanya, bila 'wadul' ke para tetangga, ESB kembali bungkam, dan lebih memilih untuk menurut. 

"Saya takut sama ESYH, (mau) dibunuh ESYH sudah ngancam saya, 'ojo ngomong disek. Meneng. Ngenteni aku sampai muleh' (jangan ngomong dulu. Diam. Tunggu aku sampai pulang). Iya (diancam). Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap ESB saat ditemui TribunJatim.com, di rumahnya, Minggu (26/6/2022). 

Sebelumnya, bayi laki-laki berusia lima bulan ditemukan tewas di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) malam. 

Informasinya, saat diidentifikasi petugas Tim Inafis Polrestabes Surabaya, diduga bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal sejak beberapa hari lalu.

Orang tua bayi, RI dan EA dikabarkan sedang pergi ke Yogyakarta untuk menghadiri sebuah acara, satu hari lalu, yakni pada Jumat (24/6/2022). 

Sedangkan, penemuan jasad bayi tersebut, dilaporkan oleh tuan rumah yakni nenek korban, yang diduga tidak kuat dengan aroma busuk dari jasad bayi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved