Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J
Gelagat Beda Calon Istri Brigadir J Tahu Kekasih Tewas, Camer: Kuatnya, Alasan Ditembak Jelas Sudah
7 bulan lagi nikah, gelagat beda calon istri Brigadir J yang ditembak mati oleh ajudan Irjen Ferdy Sambo terekspos, calon mertua sampai terharu.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Ada gelagat beda yang ditunjukkan calon istri Brigadir J yang kini tengah ramai diperbincangkan itu .
Insiden baku tembak Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah dan Bharada E menyisakan berbagai pertanyaan.
Pada akhirnya usia Brigadir J akhirnya tak terselamatkan. Dia tewas dengan kondisi mengenaskan.
Padahal Brigadir Nofriansyah dikabarkan akan melangsungkan pernikahan 7 bulan lagi.
Sorotan juga tak kalah mengekspos calon istri Brigadir J.
Baca juga: Nasib Gadis Cantik Gagal Menang Indonesian Idol, Mujur Jadi Pilot, Potret Keluarga Disorot: Thank U
Terungkap, ada gelagat berbeda yang diperlihatkan calon istrinya.
Bahkan calon mertua alias orang tua Brigadir J sampai memuji dan tak menyangka sikap kekasih Brigadir J.
Proses pernikahan keduanya belum terwujud, maut terlebih dahulu mendahului rencana pernikahan Brigadir J dengan calon istrinya.
Ya beginilah nasib calon istri Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat setelah sang kekasih tewas ditembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Calon istri Brigpol Josua rencananya akan dinikahi tujuh bulan mendatang.
Calon istri Brigpol Josua ini pun sudah dekat dengan keluarga sang polisi.
Dan rencana pernikahan itu diungkapkan sang bibi, Rohani Simanjuntak saat ditemui seusai pemakaman sopir pribadi istri Irjen Ferdy Sambo itu di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Senin (11/7/2022) .
Bibi Brigadir Yosua, Rohani Simanjuntak mengatakan keponakannya itu rencananya akan segera menikah dalam waktu dekat.
Baca juga: Nasib Akhir Para Preman yang Diringkus Era Soeharto, Ditembak Mati, Posisi Jempol Pasti Sama
"Ya, dia akan menikah, sekitar tujuh bulan lagi," kata Rohani kepada Tribunjambi.com seusai pemakaman.
Menurutnya, kekasih Brigadir Yosua turut hadir di rumah duka.
Pihak calon mertua pun mengungkapkan sikap berbeda sangat diperlihatkan oleh kekasih Brigadir J alias Yosua.
Rohani mengatakan mengenai rencana pernikahan itu, ibu Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak sudah menanyakan kepada calon menantunya tersebut.
"Kuatnya kau nak menunggu," ujar Rohani menirukan ucapan ibu Brigadir Yosua yang bertanya kepada calon istri anaknya itu.
Baca juga: Kejanggalan Insiden Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam, Keluarga Brigadir J Minta Putar Rekaman CCTV
Ternyata memang calon istri Brigadir J memperlihatkan sikap tak biasa, lantaran begitu kuat ingin menunggu.
Namun, takdir berkata lain dengan kepergian sang kekasih untuk selamanya.

Sementara itu, kejelasan alasan atau motif Brigadir J sampai ditembak mati akhirnya terkuak.
Kasus penembakan Brigadir Nofryansah masih jadi sorotan.
Mulai perlahan diketahui alasan Brigadir J ditembak.
Ternyata, diketahui kasus penembakan tersebut diduga dipicu kasus pelecehan.
Dimana istri dari Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo jadi korban pelecehan.
Baca juga: Akal Bulus Guru Ngaji di Mojokerto Cabuli 3 Bocah, Pelaku Panggil Korban ke Ruang Sekretariat
Polres Metro Jakarta Selatan masih terus menyelidiki kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Penyidik berencana memeriksa ahli forensik terkait peristiwa yang menewaskan Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pemeriksaan ahli forensik bakal dilakukan setelah penyidik menerima surat resmi hasil otopsi jenazah Brigadir J dari RS Polri.
"Nantinya setelah hasil otopsi keluar, tentunya kita akan meminta keterangan ahli yakni ahli forensik dari dokter forensik maupun dari laboratorium forensik," kata Budhi kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Budhi menjelaskan, keterangan dari ahli forensik dibutuhkan untuk mendukung temuan-temuan di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Nasib Artis Cantik Pernah Pakai Pelet ke Eks Suami, Kini Profesi Beda, Nikah Jauh dari Tanah Air
"(Keterangan ahli forensik) guna mendukung fakta-fakta yang kami temukan di TKP," terangnya.
Diketahui, Brigadir J tewas dalam baku tembak dengan rekannya sesama polisi, Bharada E, di rumah dinas Kadiv Propam di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Kapolres mengungkapkan, baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam dipicu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Ketika itu disebutkan bahwa istri Ferdy Sambo baru saja pulang dari perjalanan luar kota dan sedang menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.
Istri Kadiv Propam itu kemudian beristirahat di kamar pribadinya yang berada di lantai dasar.
"Setelah berada di kamar, sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu (istri Ferdy Sambo) sempat tertidur," ujar Budhi.
Secara tiba-tiba, jelas Budhi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual.
"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu. ," terang Kapolres.
Budhi menuturkan, istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J. Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik.

"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan kd ibu Kadiv," ucap Budhi.
Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 bergegas turun tangga mendengar teriakan meminta tolong.
"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut. Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.
Setelahnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak terelakkan.
Dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock yang berisi 17 butir peluru.
"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.
Sementara itu, Brigadir J menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru. Ia disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.
Namun, dari 7 tembakan yang ditembakan, tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.
Sebaliknya, Brigadir J menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E. Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J.
"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk. Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.
Belakangan diketahui bahwa Bharada E masuk dalam tim penembak nomor satu di Resimen Pelopor.
"Sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue, dan di Resimen Pelopor dia sebagai tim penembak nomor satu kelas satu di Resimen Pelopor," ungkap Budhi.
Polisi menyatakan belum menemukan alat bukti untuk meningkatkan status Bharada E menjadi tersangka.
Berita terkait penembakan Brigadir J lainnya