Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J
Nasib Kekasih Brigadir J, Calon Suami Tewas Ditembak Ajudan Jenderal, Padahal 7 Bulan Lagi Nikah
Nasib calon istri Brigadir J, sudah rencana 7 bulan lagi menikah. Ibu korban kasus polisi tembak polisi: kuatnya kau nak menunggu.
Penulis: Titis Suud | Editor: Arie Noer Rachmawati
Mereka tiba di rumah pada malam hari, dengan suasana telah penuh duka.
Istri yang bernama Rosti Simanjuntak, ibu dari Yosua Hutabarat, histeris kala tiba di rumah yang berada di lingkungan sekolah itu.
"Anakku mana? Anakku mana?" Rosti histeris begitu tiba di rumah yang telah dipenuhi pelayat dan sejumlah anggota polisi.
Pada saat itu Yosua Hutabarat sudah di dalam peti yang telah ditutup.
Samuel Hutabarat juga histeris. "Buka, buka," ucapnya meminta peti jenazah itu langsung dibuka.
Ia mendapatkan kabar sebelumnya peti tidak diperkenankan dibuka (Saat konfrensi pers, Divhumas Polri bantah ada instruksi melarang keluarga buka peti jenazah).
Keluarga menilai hingga kini kematian Yosua Hutabarat itu masih penuh misteri.
Berikut kejanggalan-kejanggalan kematian Brigadir J versi keluarga, melansir dari TribunManado.co.id (grup TribunJatim.com):
Baca juga: Ironi Brigadir Polisi Gresik Cabuli Mertua, Istri Langsung Ceraikan, Isi HP Bongkar Aksi Bejat Lain
Baca juga: Nasib Mengenaskan Brigadir Polisi Nyamar Pakai Jilbab Demi Cari Perampok Adik, 1 Pelaku Keluarganya
1. Kondisi penembak dipertanyakan
Menurut Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua, tim dari Mabes Polri menyampaikan, dalam insiden tersebut Brigadir Yosua terlebih dahulu mengeluarkan senjata tajam, dan menembak secara membabi buta ke arah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang berada di rumah tersebut.
Ia merasa janggal dan bertanya terkait kondisi orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir Yosua tersebut.
"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Tidak hanya itu, Samuel juga meminta pihak kepolisian untuk lebih terbuka, dan memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian, jika memang Brigadir Yosua terlebih dahulu melakukan penembakan.
Menurutnya, rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan pengawasan ketat.
"Itu kan rumah perwira tinggi, ya tolong diperlihatkan CCTVnya," ujarnya.