Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pakar Ekonomi Unair Bongkar Penyebab Rupiah Melemah, Bukan karena Pandemi

Pakar ekonomi UNAIR Dr Imron Mawardi SP MSi mengungkap alasan mengapa rupiah tertekan terhadap dollar AS

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/Fikri Firmansyah
Ekonom Universitas Airlangga, Dr Imron Mawardi SP MSi, bicara soal kondisi ekonomi belakangan ini 

Laporan wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, Dr Imron Mawardi SP MSi mengungkap alasan mengapa rupiah tertekan terhadap dollar AS.

Menurutnya, faktor terbesar bersumber dari perang antara Ukraina dengan Rusia hingga menyebabkan inflasi tinggi di Amerika Serikat.

“Inflasi di bulan lalu mencapai 8,6 persen, artinya year on year mencapai 8,6 persen dan itu inflasi (AS) tertinggi sejak tahun 1981. Ya ini merupakan salah satu dampak dari perang Ukraina juga,” ujar Dr imron. Kamis (14/7/22).

Perang Rusia dan Ukraina, sambungnya, membuat terganggunya impor pasokan kebutuhan dalam negeri ke AS.

Hal itu, menyebabkan harga-harga komoditas baik pangan maupun energi menjadi naik dan inflasi di AS pun tidak dapat dihindarkan.

“The Fed (Bank sentral AS) berusaha menahan itu (inflasi) dengan menaikan tingkat bunga, sehingga waktu itu tingkat bunga naik 0.25 persen yang kemudian dilanjutkan dengan 0.75 persen sehingga menjadi satu persen dan itu termasuk tingkat bunga yang sangat tinggi,” ucapnya.

Baca juga: Dollar Sudah Tembus Rp 15 Ribu, Pakar Ekonomi Unair Minta Masyarakat Tenang: Tak Perlu Panik

Kenaikan tingkat bunga, lanjutnya, tentu memicu dolar yang berada di luar negeri untuk ditarik ke negara asal.

Ketika dana tersebut ditarik, maka harus mengkonversi ke dolar yang membuat permintaan terhadap dollar tinggi dan harga dollar semakin menguat.

“Dengan naiknya inflasi di amerika kemudian diikuti kenaikan suku bunga di Amerika maka ada keyakinan bahwa investasi disana (AS) lebih berprospek, sehingga banyak dana-dana dari amerika yang ada di luar kemudian ditarik,” pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved