Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J

Telepon Terakhir Brigadir J Diratapi Ibu, 'Mana Bapak Kesayangan', Sebut Anak Sejak Kecil Menderita

Brigadir J menjelaskan keberadaannya hingga disebut membanggakan sosok Kadiv Prompam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribun Jambi
Ibu Brigadir J kuak telepon terakhir putranya. Ratapi soal anak yang banggakan istri dan Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNJATIM.COM - Ibu Brigadir J meratapi telepon terakhir putranya sebelum insiden penembakan terjadi.

Brigadir J menjelaskan keberadaannya hingga disebut membanggakan sosok Kadiv Prompam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya.

Ibu Brigadir J juga mengaku kasihan dengan nasib putranya yang sejak kecil menderita.

Ia pun mengingat momen Brigadir J dibanggakan keluarga karena berhasil menjadi polisi.

Baca juga: Chat Terakhir Brigadir J di Grup Keluarga: Asyik, Akhirnya Terkuak Curhat Terbaru Istri Irjen Sambo

Kematian Brigadir J tentu menyisakan duka mendalam bagi keluarga, terutama ibu.

Sebelum membuka peti mati Brigadir J, sang ibu menguak obrolan terakhir mereka di telepon.

Dalam tangisnya, ibu Simanjuntak itu menceritakan pembicaraan terakhirnya dengan anaknya Brigadir J, satu jam sebelum hilang kontak (tidak bisa dihubungi lagi).

"Barusan kau telepon mamak nak, barusan kau telepon mamak nak....kau bilang lagi di Magelang nemani ibu....kau bilang lagi nemani ibu... kau bilang akan menyusul pulang ikut ziarah nak...!

Baca juga: Perilaku Istri Irjen Ferdy Sambo, Si Pemegang Kunci Kematian Brigadir J saat Diperiksa, Kasus Sulit?

Mana bapak kesayangannya Itu?

Dan ibumu itu?

Mana bapak yang dibangga-banggakannya Itu?

O..Tuhan, Ini yang kau dapat dari bapak yang dibilang-bilangnya terbaik Itu. O..Tuhanku

Kau bilang nak itu bapak ibu terbaikmu.......tapi begini penderita yang kau dapatkan.

Baca juga: Ganjil Sikap Polisi ke Keluarga Brigadir J: Tak Boleh Buka Peti hingga Luka, Ada 7 Hal Janggal Lain

Dari kecil kau sudah menderita, sekarang kepergianmu juga menderita.

Sejak kau kecil kita sudah menderita nak hasianku (sayangku).

Kuingat perjuangan kasih sayang oppungmu (kakekmu) samamu nak.

Kau dibanggakannya.

Didukungnya kau nak untuk meraih cita-citamu jadi polisi.

Setelah kau lulus diantarnya kau sampai bandara.

Aku lihat bahagianya oppungmu itu nakku.

Kaulah nak pahlawan itu rela menderita, rela dibunuh demi menjaga bapak ibumu itu." tangis ibunda Brigadir J, dikutip TribunJatim.com dari TribunMedan.

Putri Istri Irjen Ferdy Sambo yang disebut alami pelecehan seksual dilakukan Brigadir J. Teriak Minta Tolong ke Bharada E.
Putri Istri Irjen Ferdy Sambo yang disebut alami pelecehan seksual dilakukan Brigadir J. Teriak Minta Tolong ke Bharada E. (via TribunnewsWiki.com)

Di sisi lain, keluarga menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengatakan, salah satu kejanggalan adalah seputar closed-circuit television (CCTV) di tempat kejadian perkara.

Samuel mengungkapkan, pernyataan polisi yang disampaikan ke publik berbeda dengan yang dituturkan kepada pihak keluarga.

Namun, Samuel menjelaskan seorang polisi berpangkat komisaris besar polisi (Kombes) yang mendatangi kediamannya beberapa waktu lalu bersama rombongan Mabes Polri, menyebutkan bahwa CCTV di rumah dinas ada, tetapi bukan di kamar utama.

"Alasan mereka, bawahan dari Pak Hendra (Brigjen perwakilan Mabes Polri) berpangkat Kombes, bahwa di rumah dinas memang CCTV tidak sebanyak di rumah pribadi," ujarnya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).

Baca juga: Kejiwaan Istri Irjen Ferdy Sambo Saksi Kunci Brigadir J, Ada Hal Janggal, Polri Disentil Mahfud MD

Atas kejanggalan-kejanggalan tersebut, keluarga menuntut keadilan agar kasus ini bisa diselesaikan secara terang-benderang.

Terkait kasus ini, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso berpesan kepada keluarga Brigadir J agar terus berjuang menuntut keadilan.

"Keadilan tidak akan pernah datang tanpa diperjuangkan," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/7/2022).

Sugeng menerangkan, salah satu cara memperjuangkan keadilan yakni dengan melapor ke Komnas HAM.

Komnas HAM saat ini dalam posisi menunggu laporan resmi," ungkapnya.

Baca juga: Gelagat Beda Calon Istri Brigadir J Tahu Kekasih Tewas, Camer: Kuatnya, Alasan Ditembak Jelas Sudah

Menurut Sugeng, hilangnya nyawa tanpa proses hukum adalah sebuah pelanggaran hukum.

"Seorang bisa dicabut nyawanya secara legal dengan perintah pengadilan, contohnya hukuman mati; atau contoh lainnya pelaku kejahatan yang tindakannya sudah nyata. Namun, Brigadir J ini dia dilabeli sebagi pelaku kejahatan. Jenazah tidak bisa memperjuangkan keadilan, maka keadilan harus diperjuangkan keluarga," tuturnya.

Nantinya, terang Sugeng, Komnas HAM akan melakukan proses independen sesuai kewenangannya.

"Perjuangkan keadilan anakmu sebaik-baiknya," tandasnya.

Berita ajudan Jenderal Ferdy tembak Brigadir J lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved