Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Blitar

Curahan Hati Perajin Tahu di Blitar, Harga Kedelai Mahal, Produksi Terus Turun, Pembeli Berkurang

Curahan hati para perajin tahu di Kota Blitar, harga kedelai masih tinggi, produksi terus menurun, pembeli berkurang.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Perajin tahu sedang memproduksi tahu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Kamis (21/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sejak harga kedelai melambung tinggi, produksi tahu di perajin tahu Kota Blitar terus menurun.

Padahal, pemerintah sudah memberikan subsidi harga kedelai kepada para perajin tahu di Kota Blitar

Sekarang, harga kedelai di Kota Blitar Rp 12.200 per kilogram. Sedang harga kedelai subsidi Rp 11.200 per kilogram. 

Perajin tahu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Moch Musa mengatakan, produksi tahu di perajin turun sekitar 30 persen sejak harga kedelai mahal. 

Biasanya, tiap perajin rata-rata butuh 50 kilogram kedelai untuk memproduksi tahu per hari. 

Sekarang, para perajin hanya mampu memproduksi 30-35 kilogram kedelai untuk tahu. 

"Dampak harga kedelai naik, penjualan tahu ikut naik. Akibatnya permintaan pasar turun dan otomatis produksi tahu di perajin juga turun," kata Musa, Kamis (21/7/2022). 

Dikatakannya, sekarang dengan harga kedelai Rp 12.200 per kilogram, harga jual tahu menjadi Rp 1.700 per potong. 

Sebelumnya, ketika harga kedelai Rp 9.000 per kilogram, harga jual tahu masih Rp 1.200 per potong. 

"Kalau harga jual tahu tidak dinaikan, para perajin yang rugi. Karena harga bahan baku kedelai terus naik," ujarnya. 

Harga kedelai terus naik selama setahun belakangan ini. Awalnya, harga normal kedelai hanya Rp 6.000-7.000 per kilogram. 

Lalu, harga kedelai secara bertahap naik dan sempat stabil di angka Rp 9.000 per kilogram. Awal 2022, harga kedelai naik lagi dan sekarang tembus Rp 12.200 per kilogram. 

Menurutnya, sejak dua bulan lalu, pemerintah memberikan subsidi harga kedelai. Harga kedelai subsidi hanya Rp 11.200 per kilogram. 

Tapi, tiap perajin hanya dijatah sekitar 30-35 kilogram kedelai subsidi per hari. 

"Mulai dua bulan lalu ada kedelai subsidi, tapi kami hanya dijatah 30-35 kilogram kedelai subsidi per hari," katanya. 

Perajin lainnya, Iwan mengatakan, produksi tahu miliknya juga turun sejak harga kedelai mahal. 

Sekarang, tiap hari, ia hanya memproduksi 30 kilogram kedelai untuk membuat tahu. 

"Biasanya produksinya 50 kilogram kedelai per hari. Sekarang produksinya menyesuaikan jatah dari kedelai subsidi," katanya. 

Selain itu, kata Iwan, permintaan tahu di pasar juga turun karena harga jual tahu naik.

"Harga jualnya dinaikan, tapi pembelinya berkurang," ujarnya. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, kedelai subsidi dari pemerintah sudah didistribusikan kepada perajin tahu dan tempe sejak dua bulan lalu. 

Kedelai subsidi dari pemerintah didistribusikan lewat koperasi perajin tahu dan tempe. 

"Karena koperasi tahu dan tempe di Kota Blitar tidak aktif, akhirnya distribusi kedelai subsidi untuk perajin tahu tempe di Kota Blitar dilewatkan koperasi perajin tahu dan tempe Kabupaten Blitar," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Blitar

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved