Berita Jatim
KPU Jatim Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas dan Agen Sosialisasi Pemilu, Ini yang Dilakukan
Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) ajak masyarakat jadi pemilih cerdas dan agen sosialisasi Pemilu, ini yang harus dilakukan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) berharap, masyarakat dapat menjadi pemilih yang cerdas. Baik sebelum Pemilu, saat Pemilu berlangsung, maupun setelah pemungutan dilakukan.
Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, hal tersebut penting, karena pemilih cerdas adalah pemilih yang terlibat dan memiliki kesadaran dalam setiap tahapan.
"Pemilih cerdas saat sebelum pemungutan suara dilaksanakan yakni harus memastikan terdaftar sebagai pemilih. Dia juga mengetahui kapan pemungutan suara dilaksanakan," kata Gogot Cahyo Baskoro, Kamis (11/8/2022).
Yang tak kalah penting sebelum pemungutan suara, pemilih juga mengetahui siapa saja para kontestan berikut rekam jejaknya.
Di samping itu, juga mengetahui tata cara menggunakan hak suara dengan benar sesuai ketentuan.
Sedangkan saat pemungutan suara, lanjut Gogot Cahyo Baskoro, pemilih yang cerdas harus datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan tepat waktu.
Sudah memiliki pilihan terhadap paslon/calon berdasarkan pertimbangan yang rasional dan logis. Serta bisa menggunakan hak suaranya dengan benar.
"Setelah pemungutan suara usai dilaksanakan, pemilih yang cerdas turut serta mengawasi pelaksanaan penghitungan dan rekapitulasi suara," lanjut mantan anggota KPU Jember itu.
Pernyataan ini juga disampaikan Gogot Cahyo Baskoro dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Pemilu Serentak 2024 yang berlangsung di kawasan Sidoarjo, Rabu (10/8/2022) siang.
Kegiatan ini telah dimulai sejak beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.
Menurut Gogot, upaya ini untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mendukung kesuksesan gelaran Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024 mendatang. Keterlibatan dapat dilakukan masyarakat dengan membantu KPU menjadi agen sosialisasi kepemiluan.
Gogot menjelaskan tiga inti dari sosialisasi dan pendidikan memilih bagi pemilih. Yakni, secara kognitif yaitu masyarakat mengetahui informasi kepemiluan.
Kemudian, afektif yaitu tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk aktif dalam Pemilu. Sedangkan ketiga, psikomotorik yaitu adanya upaya masyarakat untuk terlibat dalam setiap tahapan Pemilu.
"Masyarakat dapat terlibat dalam setiap tahapan Pemilu sebagai pemilih, penyelenggara atau peserta Pemilu," jelasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Jawa Timur
