Pembunuhan Brigadir J
Sosok Ferdy Sambo di Mata Teman SMA Negeri 1 Makassar, Agussalim: Dia Tidak Pernah Memukul Junior
Agussalim Narwis, salah satu teman SMA yang sempat satu kelas dengan Ferdy Sambo mengungkap sosoknya ketika remaja yang tidak pernah memukul junior.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Sudarma Adi
Orang yang menyodorkan amplop coklat tersebut juga menyebut sebagai "titipan Bapak".
Menanggapi hal tersebut, pengacara keluarga Sambo, Arman Hanis mengatakan bahwa fokus pada proses hukum yang dijalani oleh kliennya.
"Saat ini tim kuasa hukum masih fokus menindaklanjuti proses hukum klien kami dan belum memiliki penjelasan tambahan terkait perkembangan kasus ini," ujar Arman dalam keterangannya, dilihat melalui Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Arman kemudian menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan kasus dugaan pembunuhan Brigadir J yang menjerat Sambo sebagai tersangka kepada penyidik.
Ia pun mengatakan bahwa Sambo menghormati proses hukum yang kini berjalan.
Baca juga: Baru Terkuak Firasat Terakhir Brigadir J Jelang Dieksekusi Ferdy Sambo, Keluarga Akhirnya Tahu: Baju

Sebagai informasi, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menyampaikan bahwa petugas LPSK sempat disodorkan dua amplop berwarna cokelat saat pertama kali bertemu dengan Sambo di Kantor Propam pada 13 Juli 2022 lalu.
Edwin selanjutnya mengungkapkan ada dua petugas LPSK yang datang ke kantor Propam.
Pada saat itu, Sambo disebut berbicara mengenai pengajuan permohonan perlindungan untuk istrinya, Putri Candrawathi dan Bharada E.
Lalu, Edwin menerangkan salah satu petugas LPSK menunaikan ibadah salat dan meninggalkan petugas lain seorang diri, dan saat ini lah dua amplop tersebut disodorkan.
Menurutnya, staf LPSK itu ditemui oleh seseorang berseragam hitam dengan garis abu-abu yang menyampaikan amplop cokelat tersebut.
Baca juga: Ternyata Inilah Peran Kuat Maruf Sopir Bu Putri dalam Pembunuhan Brigadir J, Tak Hanya Menyaksikan
Edwin memaparkan, berdasarkan cerita stafnya, amplop yang disodorkan itu sebut sebagai "titipan Bapak".
Amplop ini disebut untuk dibagikan kepada dua petugas LPSK itu.
"Staf tersebut menyodorkan sebuah map yang di dalamnya terdapat dua amplop cokelat dengan ketebalan masing-masing 1 cm," jelas Edwin kepada wartawan, Jumat (12/8).
Meski begitu, kata Edwin, petugas LPSK tersebut belum mengetahui apa isi di dalam amplop tersebut.
Ia menuturkan bahwa petugas LPSK langsung menolak dan menyampaikan agar dikembalikan saja.
Berita lain terkait Irjen Ferdy Sambo
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di GoogleNews TribunJatim.com