Pembunuhan Brigadir J
Sosok Ferdy Sambo di Mata Teman SMA Negeri 1 Makassar, Agussalim: Dia Tidak Pernah Memukul Junior
Agussalim Narwis, salah satu teman SMA yang sempat satu kelas dengan Ferdy Sambo mengungkap sosoknya ketika remaja yang tidak pernah memukul junior.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Misteri kematian Brigadir J akhirnya semakin menemui titik terang.
Tersangka utama kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J pun juga berhasil terungkap.
Pelaku tak lain adalah atasan Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo.
Kini sosok Ferdy Sambo pun tak kalah menjadi sorotan.
Jejak kinerjanya sebagai anggota Polri hingga kehidupan pribadinya pun ikut terekspos ke publik.
Baca juga: Kondisi Putri Candrawathi Murung Usai Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka, Tes Asesmen Tak Dilanjutkan?

Tak sedikit yang menyuarakan kritik dan menuntut agar Irjen Ferdy Sambo mendapat hukuman berat atas perbuatan kejinya.
Namun tampaknya teman SMA Ferdy Sambo memiliki penilaian lain soal sosok mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
Agussalim Narwis, salah satu teman SMA yang sempat satu kelas dengan Ferdy Sambo mengungkap sosok Sambo ketika remaja.
Agussalim Narwis bahkan menyebut bahwa Ferdy Sambo adalah sahabatnya sejak duduk di bangku SMA.
"Jadi Ferdy Sambo itu sahabat saya sejak di SMA Negeri I Makassar," ujar Agussalim Narwis pada Jumat (12/8/2022) di Makassar, melansir Tribunnews.com.
Baca juga: FAKTA Baru Kasus Brigadir J, Semua Mata Tertuju ke Irjen Ferdy Sambo, Sopir dan Ajudan Istri Ditahan

"Kelas satu, dia sekelas dengan saya."
Agussalim Narwis dan Ferdy Sambo ternyata hanya sekelas saat kelas satu.
Agussalim Narwis juga mengungkap fakta mengejutkan mengenai Sambo.
Siapa sangka, Ferdy Sambo yang kini menjadi anggota polisi itu dulu juga punya cita-cita untuk menjadi dokter sehingga memutuskan untuk memilih jurusan Biologi.
"Naik kelas dua, dia (Ferdy) ambil jurusan Biologi karena selain pengen jadi polisi dia pengen jadi dokter," ungkap Agussalim Narwis.
Baca juga: Hasil Pemeriksaan Ferdy Sambo Terkuak, Komnas HAM: Rancang Skenario Pembunuhan dan Jadi Aktor Utama

"Jadi dia bilang itu waktu, kalau saya (Ferdy) tidak lulus Akabri saya mau masuk jadi dokter. Kalau saya masuk Fisika karena mau masuk perkapalan," sambungnya.
Namun, meski sudah beda kelas dan jurusan, Agussalim Narwis mengaku persahabatannya dengan Sambo masih terjalin.
Bahkan persahabatan itu juga masih terjalin hingga saat ini.
"Kita beda kelas tapi kita tetap main sama-sama, bimbingan belajar sama di Bawakaraeng karena sudah sahabat sejak kelas satu," ungkap Agussalim Narwis.
Agussalim Narwis juga mengungkap fakta mengenai masa lalu Ferdy Sambo saat SMA yang jauh dari kekerasan.
Baca juga: Isi Surat Ferdy Sambo ke Sejawat Polri dan Masyarakat, Akui Rencanakan Bunuh Brigadir J: Tidak Jujur

Agussalim Narwis menyebut bahwa Ferdy Sambo memiliki perilaku pergaulan yang baik.
"Tidak pernah itu dia ( Ferdy Sambo ) bermasalah fisik sama teman-teman atau memukul junior-junior pun tidak pernah, baik ji orangnya bergaul," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu kakak kelas Ferdy Sambo di Smansa, Andi Amiruddin Pallawa Rukka mengaku mengenal jenderal bintang dua ini.
“Saya tau dia sebagai adik kelas saya. Meskipun, tidak pernah cerita langsung,” ujar Amir sapaannya.
“Kita sama-sama anak organisasi. saya di remaja masjid, dia di taekwondo,” sambungnya.
Baca juga: Keaslian Istri Ferdy Sambo di Mako Brimob Dipertanyakan, Peran Intel Dalam Kasus Brigadir J Terkuak

Jika di Makassar, Ferdy Sambo sering menyambangi rumah adiknya, di sekitar wilayah Sudiang.
“Setahu saya, ada rumahnya adeknya di dekat Terminal Daya, sering kesana,” jelas Andi Amiruddin Pallawa Rukka.
Bahkan, Ferdy Sambo baru saja mengunjungi rumah adiknya tersebut.
“Waktu lebaran baru ini, Ferdy Sambo ke Makassar dan dia juga kesana,” kata Andi Amiruddin Pallawa Rukka, seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunTimur.
Adapun sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan sempat ada petugas yang disodori dua amplop berwarna cokelat kala pertama kali bertemu dengan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Ternyata Tak Ada Pelecehan, Laporan Putri Candrawathi Dibuat Halangi Ungkap Pembunuhan Brigadir J?

Orang yang menyodorkan amplop coklat tersebut juga menyebut sebagai "titipan Bapak".
Menanggapi hal tersebut, pengacara keluarga Sambo, Arman Hanis mengatakan bahwa fokus pada proses hukum yang dijalani oleh kliennya.
"Saat ini tim kuasa hukum masih fokus menindaklanjuti proses hukum klien kami dan belum memiliki penjelasan tambahan terkait perkembangan kasus ini," ujar Arman dalam keterangannya, dilihat melalui Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Arman kemudian menyatakan bahwa pihaknya menyerahkan kasus dugaan pembunuhan Brigadir J yang menjerat Sambo sebagai tersangka kepada penyidik.
Ia pun mengatakan bahwa Sambo menghormati proses hukum yang kini berjalan.
Baca juga: Baru Terkuak Firasat Terakhir Brigadir J Jelang Dieksekusi Ferdy Sambo, Keluarga Akhirnya Tahu: Baju

Sebagai informasi, Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi menyampaikan bahwa petugas LPSK sempat disodorkan dua amplop berwarna cokelat saat pertama kali bertemu dengan Sambo di Kantor Propam pada 13 Juli 2022 lalu.
Edwin selanjutnya mengungkapkan ada dua petugas LPSK yang datang ke kantor Propam.
Pada saat itu, Sambo disebut berbicara mengenai pengajuan permohonan perlindungan untuk istrinya, Putri Candrawathi dan Bharada E.
Lalu, Edwin menerangkan salah satu petugas LPSK menunaikan ibadah salat dan meninggalkan petugas lain seorang diri, dan saat ini lah dua amplop tersebut disodorkan.
Menurutnya, staf LPSK itu ditemui oleh seseorang berseragam hitam dengan garis abu-abu yang menyampaikan amplop cokelat tersebut.
Baca juga: Ternyata Inilah Peran Kuat Maruf Sopir Bu Putri dalam Pembunuhan Brigadir J, Tak Hanya Menyaksikan
Edwin memaparkan, berdasarkan cerita stafnya, amplop yang disodorkan itu sebut sebagai "titipan Bapak".
Amplop ini disebut untuk dibagikan kepada dua petugas LPSK itu.
"Staf tersebut menyodorkan sebuah map yang di dalamnya terdapat dua amplop cokelat dengan ketebalan masing-masing 1 cm," jelas Edwin kepada wartawan, Jumat (12/8).
Meski begitu, kata Edwin, petugas LPSK tersebut belum mengetahui apa isi di dalam amplop tersebut.
Ia menuturkan bahwa petugas LPSK langsung menolak dan menyampaikan agar dikembalikan saja.
Berita lain terkait Irjen Ferdy Sambo
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di GoogleNews TribunJatim.com