Berita Blitar
Komplotan Maling Beraksi di Blitar, Kuras Isi Konter Ponsel, Korban Ngaku Seperti Kena Sirep
Komplotan pencuri dengan sasaran konter Handphone (HP) di Kabupaten Blitar beraksi kembali.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATI.COM, BLITAR - Aksi komplotan pencuri dengan sasaran konter ponsel di Kabupaten Blitar sepertinya mulai kambuh lagi.
Kali ini, tiga pelaku dengan mengendarai mobil berhasil menguras isi konter HP milik Eko (27), yang ada di jalan Dusun Krajan, Desa Suruh Wadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Kamis (18/8//2022) pagi dini.
Pelaku menguras isi toko korban sehingga diperkirakan korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Sebab, yang digondol oleh pelaku itu, semuanya smartphone yang bermerek. Di antaranya, Samsuung, Oppo, Vivo, Realme, dll. Total yang raib itu ada 27 buah ponsel dengan nilai diperkirakan di atas Rp 80 juta lebih.
"Semuanya (smartphone) itu disimpan dalam etalasi konter dan berhasil dibawa kabur dengan tanpa merusak etalase," ujar AKP Edi Sumartono, Kapolsek Kademangan.
Aksi pencurian ini terekam CCTV yang ada di konter korban. Pelaku diperkirakan beraksi Kamis dini hari atau sekitar pukul 03.30 WIB. Mereka datang ddeengan menumpang mobil yaang mirip Toyota Avanza. Bahkan, bukan hanya warnanya yang terekam CCTV (silver) melainkan nopol mobil itu juga diketahui. Cuma, apakah asli atau palsu, itu terlihat bukan lokal.
Baca juga: Rumah di Mojokerto Diacak-acak Kawanan Maling, Warga Tahu Ada Pencurian karena Satu Hal
"Kami belum bisa memastikan (soal asli atau tidak) karena masih kami selidiki," paparnya.
Namun dugaannya, itu nopol palsu karena pelaku berani memarkirkan mobilnya di depan konter HP, yang disadarinya kalau semua konter saat ini sudah terpasang CCTV semua.
Begitu juga, kedatangan komplotan ini juga tak diketahui dari arah mana namun mobil itu diketahui diparkir menghadap ke utara.
Dugaannyaa, mereka bukan datang dari arah selatan melainkan utara, yang merupakaan arah jalur keramaian (bisa dari arah Kota Blitar atau Malang).
"Mungkin, mereka berputar setelah dari arah utara. Sebab, kalau dari arah selatan sepertinya tak mungkin, karena itu arah ke pantai (Pantai Tambakrejo)," ujarnya.
Usai memarkir mobilnya di depan toko korban, dua pelaku turun sedang pengemudinya tetap di dalam mobil.
Sepertinya, mereka sudah terlatih sehingga si pengemudi harus bersiaga. Tujuannya, siapa tahu aksinya ketahuan sehingga bisa cepat kabur.
Untuk dua pelaku yang turun dan masuk ke dalam toko, wajahnya tak terlihat karena selain mengenakan topi juga memakai masker.
"Entah mobilnya dalam kondisi mesinnya hidup atau tidak, namun ada satu temannya (si sopir) yang tak ikut masuk melainkan tetap berjaga-jaga dalam mobilnya," ujarnya.
Yang aneh, mereka seperti tak mengalami kesulitan untuk membuka pintu toko, yang terbuat dari harmonika. Seperttinyaa mereka merusakk kunci lalu masuk.
Dan, cerdiknya saat berhasil masuk ke dalam toko, pintu harmonika itu tidak dibuka melainkan kembali ditutup. Rupanya, dengan kondisi harmonika itu tertutup, orang lain yang mengetahuinya tak curiga. Buktinya, saat komplotan itu beraksi, tetangga korban yang memergokinya juga tak curiga karena dikira korban akan bepergian.
"Karena tetangganya melihat ada mobil di depan toko korban (yang toko itu juga sekaligus rumah korban), seeehingggga mengira korban akan pergi ke mana," paparnya.
Hanya hitungan meenit, pelaku dengan cepat berhasil menguras isi konter yang bukan hanya menjual smartphone berbagai merek mahal namun juga menjual aksesoris juga.
Pelaku kabur ke arah utara atau ke jalur yang menuju ke arah Kecamatan Kademangan atau berjarak 8 km dari TKP. Di sepanjang itu, banyak tempat umum yang ramai seperti Pasar Suruh Wadang dan SPBU.
Dari Kecamatan Kademangan itu lebih sulit lagi dilacak karena pelaku bisa kabur ke mana saja, yang lebih ramai.
Misalnya, dari perempatan jalan itu, kalau lurus, itu menuju ke Kota Blitar.
Namun, kalau ke kiri, itu bisa ke Tulungagung (Kecamatan Rejotangan), sedang kalau kee Malang, pelaku bisa belok ke kanan. Namun, dugaan banyak orang, sepertinya pelaku memilih belok ke kiri karena banyak jalan yang lebih mudah dipakai kabur.
Mereka bisa lewat jalan besar atau jalan tikus--jalan antardesa yang bisa dilalui untuk kabur ke Tulungagung atau ke Kediri.
"Ini masih kami lacak dari CCTV, mungkin saja demikian," ungkap.
Entah pelaku ini memang mahir atau ada faktor lain, yang tak masuk akal. Sebab, banyak orang heran karena saat terjadi pencurian di tokonya, korban itu tiduir di balik tembok ruang konter itu.
Namun, korban seperti terkena sirep karena tak mendengar apapun selama pelaku beraksi.
Malah, ia tahu setelah ditelepon tetangganya karena tetangganya curiga saat melihat ada mobil parkir di depan toko sepagi itu.
Setelah mobil itu tak ada atau sudah pergi, pintu harmonika toko itu terbuka.
"Dari situ korban baru tahu kalau tokonya baru saja didatangi pencuri," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com