Pemprov Jatim
Gunakan Sistem Offtaker, Khofifah Optimistis Food Estate Mangga di Gresik Bakal Sejahterakan Petani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis kehadiran Food Estate Mangga di Kabupaten Gresik akan membawa penyejahteraan para petani mangga.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa optimis kehadiran Food Estate Mangga di Kabupaten Gresik akan membawa penyejahteraan para petani mangga.
Hal ini dikarenakan dalam pengembangan Food Estate Mangga tersebut menggunakan sistem offtaker. Sehingga menjamin penyerapan dan pemasaran produk hasil panen para petani mangga.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah usai mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Food Estate Berbasis Mangga dan Taksi Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Senin (22/8).
Gubernur Khofifah menjelaskan optimisme bahwa Food Estate ini akan mengungkit kesejahteraan warga Gresik dan Jatim juga karena pengembangan budidaya mangga di sana telah menggunakan penerapan teknologi pertanian modern dan keterpaduan hulu-hilir berbasis korporasi petani.
“Pengembangan sektor pertanian harus dilakukan dari hulu ke hilir. Dan apa yang ada di Food Estate Mangga ini melibatkan banyak stakeholder, hulu hingga hilir. Mulai dari sarana prasarana, alsintan, petani/gapoktan, offtaker sampai dengan industri modern,” katanya.
Baca juga: Berkunjung ke Gresik, Presiden Jokowi Canangkan Food Estate Mangga dan Taxi Alsintan
Sebagaimana diketahui, Food Estate merupakan program nasional yang bertujuan untuk membangun kawasan sentra produksi pangan.
Sedangkan Food Estate Mangga yang ada di Gresik ini merupakan kawasan mangga terintegrasi berskala luas yang pertama dikembangkan di Indonesia.
Mencakup 4 kecamatan, Food Estate Mangga di Kabupaten Gresik tersebar di Kec. Dukun seluas 1.205 Hektar, di Kec. Sidayu seluas 1.506 Hektar, di Kec. Panceng seluas 2.410 Hektar, dan di Kec. Ujungpangkah seluas 903 Hektar.
Hingga tahun 2024, total pengembangan Food Estate Mangga di Kabupaten Gresik ditargetkan mencapai 6.024 hektar dengan melibatkan 12.048 petani.
Di bawah pengelolaan PT Galasari Gunung Sejahtera, food estate ini akan mengembangkan mangga varietas Malaba, Gadung-21, Arummanis dan Garifta.
Khofifah menguraikan, dengah keberadaan offtaker atau pelaku usaha/penjamin hasil produksi hortikultura, kemitraan terjalin antara kelompoktani dengan pelaku usaha (offtaker).
Dimana dalam proses pemasaran mangga di PT. Galasari Gunung Sejahtera (PT. GGS) ini, Plasma/Kebun Inti ke Packing House PT. GGS kemudian ke Pasar Modern, Horeka.
Pada model ini, mangga dari kebun plasma atau kebun inti milik PT. GGS dikirim ke packing house PT. GGS untuk dilakukan sortasi dan selanjutnya dipasarkan ke pasar modern dan untuk memenuhi kebutuhan Horeka.
“Saat ini baru sekitar 50 persen yang bisa masuk pasar supermarket, sementara 50 persen lainnya dijadikan olahan seperti jus, buah potong beku, dodol, es krim, keripik dan kue. Dengan adanya offtaker ini maka produk hortikulutra akan memiliki nilai tambah karena produk yang ditanam adalah merupakan kebutuhan pasar,” katanya.