Tak Mau Biaya Operasional Malang Creative Center Bebani APBD, Ketua DPRD: MCC Harus Mandiri

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengaku tidak ingin biaya operasional gedung Malang Creative Center (MCC) menjadi beban APBD Kota Malang.

Hal tersebut disampaikan, setelah Pemkot Malang menaksir biaya operasional MCC mencapai Rp 6 miliar per tahun.

Biaya tersebut diperuntukkan untuk pembiayaan listrik, wifi, pemeliharaan gedung dan lain sebagainya.

"MCC jangan jadi beban APBD dan Pemkot Malang yang tiap tahunnya ada anggaran. MCC harus mandiri, tapi bermanfaat untuk masyarakat," ucap I Made Rian Diana Kartika kepada Tribun Jatim Network, Sabtu (27/8/2022).

Dia menyarankan, agar Pemkot Malang membuka kesempatan jenis usaha dikembangkan di sana.

Salah satunya dengan menggandeng BUMD seperti Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) untuk bisa memanfaatkan gedung untuk berusaha. 

Tidak itu saja, Pemkot Malang diharapkan juga menyusun skema detail kerja sama dengan pihak ketiga yang hendak memanfaatkan gedung MCC. 

“Jadi disusun betul apa saja nanti tanggung jawab pihak yang kerja sama. Ini dipastikan diawal, agar jelas siapa menanggung biaya apa dan sebagainya,” ucap politisi PDIP itu.

Selanjutnya, dewan juga akan meminta penjelasan lebih dalam terkait pengelolaan MCC ke depan.

Sebab, gedung yang akan difungsikan bagi pelaku ekonomi kreatif itu belum juga diresmikan, meski pembangunannya usai.

I Made Rian Diana Kartika menyampaikan, saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2022 ini, ada anggaran yang digelontorkan untuk pengelolaan MCC senilai Rp 2,2 miliar.

Kemudian juga ditambah Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Provinsi Jawa Timur sekitar Rp 10 miliar.

"Kami akan perdalam lagi saat dengar pendapat berkaitan dengan pengelolaan MCC. Kami juga meminta pemaparan konkret pelaksanaan itu," tandasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Malang kini sedang menggagas manajemen pengelolaan di MCC.