Berita Blitar
Enam Hari Diasuh Tetangga, Balita di Blitar Mulutnya Robek, Sang Nenek Curiga: Kena Benda Tumpul
Balita perempuan berusia tiga tahun di Kabupaten Blitar ini diduga jadi korban kekerasan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR- Balita perempuan berusia tiga tahun di Kabupaten Blitar ini diduga jadi korban kekerasan atau penganiayaan.
Mulutnya robek dan ada bekas darah, yang sudah mengering saat diketahui oleh neneknya dan warga lainnya.
Belum diketahui siapa pelakunya, namun saat diketahui terluka itu, korban sudah tak tingggal bersama orangtuanya lagi.
Ia sudah enam hari diasuh oleh sepasang suami istri, yang tak lain tetangganya sendiri.
Sebab, ibunya baru saja berangkat ke tempat penampungan atau semacam Balai Latihan Kerja (BLK), untuk persiapan bekerja ke luar negeri.
Baca juga: Kasus Dugaan Penganiayaan Seorang Wanita di Sampang, Polisi Lakukan Penyidikan
Sedang, bapaknya, entah pergi ke mana namun tak ada kabar untuk mengasuhnya.
Dikabarkannya, kedua orangtuangnya sudah berpisah namun entah sudah cerai atau baru pisah ranjang, juga belum jelas.
Balita malang itu adalah Rza, warga Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun. Di usianya yang belum tahu apa-apa itu, ia harus menghadapi kenyataan paitnya hidup.
Entah siapa yang tega berbuat kasar pada bayi yang tak berdosa itu, di saat hidup dengan jauh sama orangtuanya, ia harus menanggung penderitaan seperti itu. Penderitaan balita yang malang itu akhirnya menggugah emosi neneknya untuk melapor ke PPA Polres Blitar.
"Iya, anak ini kasihan karena mengalami luka yang serius di bibirnya sehingga harus kita sembuhkan dulu dan kini sedang dirawat di rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi)," kata AKP Tika Pusvita Sari, Kasat Reskrim Polres Blitar, Jumat (2/8/2022).
Belum diketahui bagaimana kronologisnya, namun kasus itu terungkap, Rabu (31/8/2022) lalu. Itu bermula dari korban dibawa ke Posyandu oleh neneknya sendiri, untuk menjalani imunasi.
Namun, betapa kagetnya neneknya itu, saat membawa cucunya ke posyandu yang ada di kampungnya, ia melihat cucunya kesakitan.
Termasuk, para ibu-ibu lainnya, yang ada di posyandu itu juga heran karena korban terlihat kesakitan akibat luka robek pada mulutnya, yang terlihat tak wajar.
Itu bukan penyakit semacam sariawan melainkan luka itu ada akibat lain, seperti kena benda tumpul.