Dampak Harga BBM Naik
Begini Strategi Disperindag Tekan Inflasi di Kabupaten Mojokerto Dampak Kenaikan Harga BBM
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto telah bersiap menekan inflasi di daerah menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Miny
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto telah bersiap menekan inflasi di daerah menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pada Sabtu (3/8/2022)
Bagaimana tidak, kenaikan harga BBM ini tentunya berpotensi akan berdampak terhadap kenaikan harga Bapokting (Barang Kebutuhan Pokok dan Barang-barang Penting) terutama di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Kadisperindag Kabupaten Mojokerto, Iwan Abdillah menjelaskan kenaikan harga BBM mutlak kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Pertamina. Sehingga Pemerintah Daerah ini berupaya mengantisipasi kemungkinan inflasi yang dipicu kenaikan harga BBM.
"Iya kenaikan BBM, kalau regulasi harga BBM itu wewenang pertamina dan pusat," jelasnya saat dikonfirmasi Surya.co.id melalui seluler, Sabtu (3/9/2022).
Iwan mengatakan Pemerintah Daerah kini fokus berupaya mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga BBM di daerah.
Baca juga: Surabaya Jadi Satu-satunya Kota di Jawa Timur yang Alami Inflasi, Begini Penjelasan BPS
Ada empat poin (4K) dalan pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi efektif.
"Pemerintah Daerah hadir untuk upaya pengendalian inflasi yakni memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan barang di pasaran, kelancaran distribusi termasuk komunikasi efektif," ungkapnya.
Sejumlah formula untuk mengantisipasi inflasi telah disiapkan Disperindag Kabupaten Mojokerto di antaranya rencana pemberian subsidi jasa angkut atau transportasi.
Sesuai petunjuk dari pusat bahwasanya Pemerintah Daerah akan dibebankan subsidi dalam bentuk jasa angkut atau transportasi. Subsidi jasa angkut atau transportasi ini akan menggunakan dana dari anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) ABPD Kabupaten Mojokerto tahun 2022.
Wacana bantuan subsidi untuk jasa angkut ini bukan berupa subsidi potongan harga BBM namun melainkan bantuan oleh Pemerintah Daerah yang digunakan untuk mengganti jasa angkut atau transportasi membeli BBM tersebut.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Gubernur Khofifah Kaji Penggunaan BTT untuk Subsidi Transportasi Bahan Pangan
"Kita belum tahu persis bagaimana nanti mekanismenya menggunakan BTT namun ini gambaran saya misalnya nanti jasa angkut/ transportasi mengirim barang ke tujuan itu nanti Pemda yang memsubsidi BBM-nya atau ongkos jasa angkut, sepertinya subsidi dialihkan dan diarahkan ke Pemda," bebernya.
Masih kata Iwan, subsidi jasa angkut/ transportasi ini akan diberikan untuk produsen sebagai pengganti BBM maupun ongkos saat bongkar-muat.
Adapun sasarannya adalah sembilan barang-barang yang menyumbang inflasi paling besar di antaranya komoditas minyak goreng, cabai, gula, bawang putih, bawah merah, telur ayam, daging ayam/sapi, beras dan lain-lain.
Disperindag juga bersinergi dengan Dinas Pertanian guna menekan ketersediaan barang dari sektor pertanian agar diprioritaskan untuk pasar lokal.
"Terkait regulasi subsidi jasa angkut ini masih kita rumuskan sasarannya produsen kita akan berikan subsidi berupa pengganti BBM maupun ongkos bongkar muat," terangnya.
Menurut dia, sebelumnya Disperindag bersama Polres Mojokerto melakukan audiensi bersama seluruh pengelola SPBU (Pengisian Bahan Bakar Umum) di seluruh Kabupaten Mojokerto menjelang kenaikan harga BBM.
Setidaknya, ada 38 SPBU dan 9 Pertashop di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Kenaikan harga BBM ini juga akan segera ditindaklanjut oleh TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Kabupaten Mojokerto untuk pengendalian inflasi. Selain itu, petugas Disperindag juga mengawasi perkembangan stabilitas harga pangan menyusul kenaikan BBM di pasar-pasar Kabupaten Mojokerto.
"Belum nanti menunggu surat regulasi saja dulu rencana subsidi itu saya tidak berani berandai-andai yang kita lakukan sekarang adalah persiapan-persiapan dan operasi pasar serta memperkuat sinergi-sinergi dengan misalnya dengan Bulog atai BUMN-BUMN lain yang menyediakan barang kebutuhan pokok tentunya dengan harga murah," ucap Iwan.
Sebelum kenaikan harga BBM Disperindag Kabupaten Mojokerto telah menyiapkan aplikasi Sinergi Smart untuk mengantisipasi inflasi terutama kenaikan Bapokting di sejumlah pasar Kabupaten Mojokerto.
"Memang kita sudah disarankan untuk sering-sering mengelar operasi pasar sebelum ada perintah kita sudah melangkah terlebih dahulu untuk mengantisipasi potensi inflasi akibat kenaikan BBM," ujar Iwan.
Melalui pantauan Aplikasi Sinergi Smart ini ditindaklanjut dengan rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati untuk melakukan operasi pasar tersebut.
Aplikasi Sinergi Smart ini diperlukan untuk pengendalian inflasi saat Pemerintah Pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Sebelum ada kenaikan harga BBM ini kita sudah bersiap ada aplikasi Sinergi Smart yang gunanya untuk memantau harga Bapokting di 15 pasar dan kita akan terus melakukan operasi pasar untuk stabilitas harga pangan," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan pihaknya masih mengawasi enam SPBU yang berada di wilayah Kota Mojokerto menyusul kenaikan harga BBM tersebut.
Sedangkan, terkait kenaikan harga BBM dan pengendalian inflasi merupakan wewenang dari TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) dan Kabag Perekonomian Kota Mojokerto.
"Tugas saya hanya bagian kecil sebagai bagian dari Supporting System statement Kabag Perekonomian saja," tandasnya