Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kisah MH Dhanur, Anak Security asal Surabaya Raih Medali Emas Taekwondo, Berawal dari Hobi Berkelahi

Kali keempat bagi Toekwondoin muda asal Surabaya, MH Dhanur J (10), dalam memperoleh medali di kejuaraan olahraga Taekwondo. Tiga medali emas dan satu

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ndaru Wijayanto
Dojang Dukati Taekwondo Club Surabaya
Dojang Dukati Taekwondo Club Surabaya 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kali keempat bagi Toekwondoin muda asal Surabaya, MH Dhanur J (10), dalam memperoleh medali di kejuaraan olahraga Taekwondo. Tiga medali emas dan satu medali perak.

Perolehan juara anak pertama dari keluarga Arfian Yuliandra Fidiananta dan Fatima Sahro ini menambah syukur dan kegembiraan orang tua.

Arfian mengaku tak menyangka putranya mendapat dua penghargaan. Bukan hanya medali emas tapi juga dinobatkan sebagai atlet terbaik.

“Targetnya memang medali emas tapi ga nyangka juga dapat terbaik. Selama ini setiap hari latihan, sebagai orang tua perasaan campur bangga,” katanya, Kamis (25/8/2022).

Arfian mengatakan hanya memfasilitasi kemauan anaknya untuk berlatih bela diri Taekwondo. Selama tiga tahun, putra sulungnya berlatih dan mengikuti beberapa kejuaraan.

Arfian yang berprofesi sebagai security di perusahaan swasta Surabaya, ingin anaknya terus bertanggung jawab dan dapat mempertahankan prestasi-prestasi yang telah diraih.

Baca juga: Luar Biasa! Cabor Taekwondo Pamekasan Sapu Bersih Medali Emas Kelas Poomsae di Porprov Jatim

“Dulu dia sering berantem, akhirnya kami fasilitasi dan anaknya juga suka. Saya percayakan latihan (taekwondo) ini. Kalau di rumah yang penting disiplin, bangun pagi, ngaji dan sekolah juga harus seimbang,” katanya.

Mewakili Dojang Dukati Taekwondo Club, Dhanur memperoleh medali emas dan dinobatkan sebagai atlet prakadet terbaik putra di ajang UMSIDA CUP tahun 2022.

Kejuaraan Taekwondo yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo di GOR Smanor Sidoarjo, pada 18-20 Agustus lalu.

UMSIDA Cup 2022 ini merupakan ajang Taekwondo tingkat Provinsi Jawa Timur yang diikuti para taekwondoin dari berbagai club, antar sekolah dan universitas.

Hasilnya menggembirakan karena belasan taekwondoin dari Dojang Dukati Taekwondo Club sukses mendulang prestasi.

Baca juga: Pegulat Jatim Varadisa Septi Raih Medali Emas Usai Taklukan Pegulat Jambi Hanya dalam Hitungan Detik

Sebanyak 16 atlet putra dan putri dari prakadet, kadet dan yunior mewakili kejuaraan tersebut. Hasilnya, 10 atlet berprestasi mendapat 8 medali emas, satu perak dan satu perunggu sementara enam atlet pemula semua mendapat emas.

“Alhamdulillah kami mendapat juara umum dua se-Jawa Timur dan mendapat atlet berprestasi,” kata Rustamaji Sulaiman, pelatih Taekwondo dari Dojang Dukati Taekwondo Club.

Selain Dhanur, atlet putri Elisa dari Dojang-sebutan tempat taekwondoin bertemu dan berlatih- juga dinobatkan sebagai atlet terbaik pada ajang yang sama.

Ada beberapa kriteria penilaian sehingga dua taekwondoin dinobatkan sebagai atlet terbaik. Rustamaji menjelaskan, setiap atlet harus memperoleh medali emas.

Baca juga: Lumpuhkan Lawan Hitungan Detik, Kuncian Armbar Dwi Qomariya Bawa Sambo Bangkalan Raih Emas Porprov

Selain itu, dapat melawan beberapa pesaing dalam pertandingan dan mampu menampilkan teknik beladiri yang sangat sulit dilakukan pesaingnya. Kecepatan, ketepatan dan power menjadi point-point penilaian.

“Alhamdulillah atlet kami, Dhanur, mempunyai kecepatan. Pada ronde pertama begitu dimulai dalam rentang waktu 5 detik sekian second langsung tendang muka lawan. Kalau Taekwondo tendangan ke arah muka tanpa pelanggaran itu sah,” kata wasit nasional Taekwondo tersebut.

“Elisa dia postur tubuhnya gemuk, tapi speednya cepat. Biasanya yang postur tubuh sedikit gemuk itu disepelekan tapi dia mampu segi tingkatan tekniknya,” tambahnya.

Dojang yang berdiri sejak 2010 ini, tak hanya melatih secara teknik dan membina para taekwondoin muda.

Pelatih atau sabeum kuga memberikan ilmu perwasitan untuk dipahami para taekwondoin saat di lapangan. Sehingga dapat memberikan kesiapan dan kehati-hatian terkait pelanggaran dalam pertandingan.

“Kami memberdayakan anak-anak supaya melakukan teknik taekwondo dengan sempurna tanpa harus mencederai lawan, tanpa mencurangi lawan tapi ilmu perwasitan,” katanya.Mencetak Generasi Kuat Fisik Siap Mental dan Berprestasi

Untuk mencapai prestasi, sekitar dua hingga tiga bulan para atlet berlatih lebih intensif sesuai level kejuaraan. Tingkatan pemula atau prakadet pun bisa mendapat medali. Hal itu untuk membangkitkan semangat dan motivasi para atlet untuk ikut kejuaraan.

“Kami melakukan pembinaan mental dan fisik, kalau prestasi sudah hasil pembentukan uji terus sampai level kejuaraan nasional,” katanya.

Sebagai pelatih yang juga anggota dari Lemdik TNI AL Morokrembangan Kodiklatal Surabaya, mengutamakan kedisiplinan dalam melatih dan membina para taekwondoin di bawah naungannya.

Kesiapan mental menjadi hal pertama yang harus dimiliki para atlet. Rustamaji menegaskan tak mudah membina mental para atlet, terlebih usia juga memperngaruhi sifat dan kedisiplinan.

“Di sini harus ada saling percaya dan kerjasama dengan para atlet dan orang tua siswa,” katanya.

Ketika mental para atlet sudah kuat dan siap dilanjut dengan latihan fisik, materi dan power untuk membekali para atlet memenangkan setiap kejuaraan. “Disiplin, prestasi dan kehormatan itu penting. Asal jangan tinggi hati, tetap rendah hati,” lanjutnya. 

Beberapa output telah dibuktikan oleh Dojang Dukati Taekwondo Club ini yang tidak hanya membina atlet terbaik hingga mencapai level kejuaraan tinggi. Tapi, dari prestasi yang sudah didapatkan bisa mempermudah pendaftaran pendidikan dan membantu orang tua para atlet.

“Jalur prestasi olahraga nomor satu untuk masuk sekolah maupun universitas, kami mengejar itu,” kata Rustamaji.

Ia menjelaskan sejak tahun 2011, club Taekwondo di Jalan Dukuh Kupang Timur XIV Surabaya ini sudah mencetak banyak atlet muda berprestasi dalam dunia olahraga tersebut.

Ia juga meminta para atlet tidak hanya memikirkan olahraga saja tapi seiring sejalan dengan prestasi akademik.

“Tujuan saya mendirikan bela diri ini untuk mengurangi anak-anak untuk keluar malam. Kami berjuang bersama para pengurus mengatasi anak-anak di lingkungan kami,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved