Pembunuhan Brigadir J
Farhat Abbas Sebut Ferdy Sambo Pahlawan, Beda Pendapat dengan Hotman Paris soal Hukuman yang Pantas
Ternyata beda pendapat pengacara kondang Hotman Paris dan pengacara kontroversial Farhat Abbas soal hukuman yang pantas buat Ferdy Sambo.
Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Arie Noer Rachmawati
Lewat wawancara di channel YouTube Uya Kuya TV pada Sabtu (10/9/2022), Farhat Abbas membahas sisi positif Ferdy Sambo.
Baca juga: Terjawab Alasan Bharada E Cabut Kuasa Pengacara Lama, Ortu Tak Nyaman? Singgung Eksploitasi Keadaan

"Saya mau menegaskan, ini bukan pemerkosaan atau pelecehan, ini murni perselingkuhan," ujar Farhat Abbas.
Farhat Abbas mengungkap perselingkuhan itulah yang membuat Ferdy Sambo marah hingga membunuh Brigadir J.
"Ini perselingkuhan murni kok, jadi nggak ada kepentingan, karena rata rata kalau misalnya istrinya selingkuh selalu ngomong saya bunuh," imbuh Farhat Abbas.
Farhat Abbas menyebut perselingkuhan yang dimaksud adalah antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.
"Ya cuma maksudnya kalau itu diakui perselingkuhan kan kesannya gak bagus, tapi kalau Sambo mengatakan kalau itu menyangkut harga diri dan kehormatan ya apalagi," ungkap Farhat Abbas.
Baca juga: Nasib Eks Istri Farhat Abbas, Kini Gadai Rumah 3,5 Miliar hingga Cari Pinjaman Rp 6 M, Ulah Si Anak?
"Ini bukan menyangkut masyarakat, karena normal dalam islam itu kalau orang berzina itu dibunuh, cuma hukum positif kita itu tidak membuat untuk dibunuh, jadi menurut saya ini bukan pembunuhan berencana," lanjutnya.
Farhat Abbas mengatakan bahwa Ferdy Sambo seharusnya dihukum tidak di atas 12 tahun dan di bawah 8 tahun.
"Menurut saya ini bukan pembunuhan berencana, tapi perencanaan perselingkuhan yang gagal sehingga menyebabkan kematian pada penyelingkuh tersebut," ujarnya.
Farhat Abbas kemudian mengungkap pengakuan Putri Candrawathi yang dilecehkan Brigadir J adalah skenario yang direncanakan.
Namun karena gagal membuktikan di Jakarta, maka lokasi berpindah di Magelang.
Baca juga: Sosok Irjen Slamet Uliandi, Punya Kedekatan Khusus dengan Ferdy Sambo hingga Dijuluki Kapten Jack
"Harusnya keluarga dari Joshua juga yang saat ini menjadi pahlawan, tidak boleh memaksakan kehendak seolah-olah kejadian sebenarnya adalah anaknya dibunuh tanpa ada persoalan. Kalau suatu saat memang terbukti bahwa Joshua pernah tidur dengan ibu dan pernah melakukan tindakan yang melanggar agama, ya dia harus menyadari bahwa itulah penyebab pembunuhan," pungkas Farhat Abbas.
Sebagai informasi, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat.
Tiga ajudan Ferdy Sambo, yakni Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tersebut.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Berita tentang Hotman Paris