Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Situbondo

Warga Jangkar Demo Tutup Jalan Minta Proyek Pelebaran Jalan Dihentikan: Untuk Kebaikan Warga

Warga Desa/ Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, menggelar aksi di jalan raya Pelabuhan Jangka, Rabu (14/09/2022).

Penulis: Izi Hartono | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Izi Hartono
Warga Jangkar Demo Tutup Jalan Minta Proyek Pelebaran Jalan Dihentikan, beberapa waktu lalu 

Laporan wartawan Tribn Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO- Warga Desa/ Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, menggelar aksi di jalan raya Pelabuhan Jangka, Rabu (14/09/2022).

Aksi massa di depan pintu masuk pelabuhan Jangkar yang diikuti para warga ini, mereka menuntut ketegasan adanya ganti rugj bangunan yang terdampak pelebaran jalan.

Tak hanya menutup jalan, para warga juga membawa poster dan benner yang bertuliskan, "Warga Jangkar menolak pembongkaran bangunan tanpa ada ganti rugi dari pemerintah".

Dalam orasinya, para pendemo meminta agar pekerjaan pelebaran jalan dihentikan sebelum ada kejelasan ganti rugi dari pemerintah, baik Pemkab dan Propinsi Jawa Timur.

"Saya tidak serta merta melakukan aksi ini, akan tetapi untuk kebaikan warga semua," teiak orator dihadapan warga yang ikut berunjuk rasa.

Menurutnya, dirinya akan terus berjuang untuk kepentingan warga Jangkar, baik itu ke Pemkab dan akan membawa persoalan ini ke Propinsi Jawa Timur.

Baca juga: Mahasiswa Bawean Tolak Kenaikan Tiket Kapal, Demo di Gedung DPRD Gresik, Minta Kembalikan Tarif

"Tanah Jangkar ini milik kami dan bukan milik pemerintah. Coba lihat rumah disamping kita yang sudah ditandai cat, ini nantinya yang akan dibongkar," ungkapnya.

Semnetara itu salah seorang warga menuturkan, proses pembongkaran dan pemotongan kayu didepan rumahnya tidak ada pemberitahuan dari manapun.

"Mereka datang langsung membongkar," ujar bu Kris disela aksi kepada Surya.

Ia mengatakan, pembongkaran dan pemotongan kayu dilakukan oleh perankat desa dan bukan dari pihak pemerintah kabupaten.

Sebelum dilakukan proses pemotongan atau pembongkaran itu, kata Kris, seharusnya ada pemberitahuan dan sosialisasi kepada warga yang bagunan terdampak dan akan dbongkar, sehingga masyarakat tidak kaget.

"Kalau saya hanya pohon, tapi ada warung milik warga yang dibongkar tanpa menerima kerugian apapun. Tak hanya itu, sejak warungnya dibongkar, warga itu tidak bisa berjualan lagi," kata wanita satu anak ini.

Dikonfirmasi terpisah,Camat Jangkar, Harius membenarkan tidak adanya sosialisasi ada pembongkaran untuk pelebaran jalan kepada warganya.

"Iya sampai saat ini memang tidak ada sosialisasi ke masyarakat," kata mantan Camat Sumbermalang ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved