Universitas Brawijaya Dukung Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Melalui Bangkit Academy
Salah satu cara mempersiapkan diri menuju dunia kerja adalah dengan mengembangkan kompetensi dan soft skill. Selain mempertajam keilmuan di dalam kel
“BahanBaku dilengkapi dengan kategori dan rekomendasi resep, termasuk resep Makanan Pendamping ASI untuk bayi, sehingga dapat menjadi sumber inspirasi memasak sekaligus referensi tempat belanja yang lengkap, harga terjangkau dan sesuai kebutuhan sehingga meminimalisir limbah rumah tangga”, jelas Rigel.
Menjadi peserta Bangkit tahun 2022 memberikan Rigel dan tim berbagai keuntungan. “Kami bisa membangun jejaring dengan orang-orang hebat, mendalami ilmu pengembangan sesuai alur belajar dengan standar industri dan meningkatkan soft skill serta kemampuan berbahasa Inggris. Kami juga diberi kesempatan pengembangan proyek, dan mendapat pendanaan karena lolos 15 besar tim terbaik”, jelasnya.
Wulan Anjenita Kurniati, Daur Ulang Sampah Menjadi Uang bersama HerAi
Pengolahan sampah masih menjadi permasalahan di Indonesia. Kebiasaan untuk mencampur sampah menyulitkan proses penguraian dan berdampak buruk pada lingkungan. Melalui HerAi, Wulan dan tim mengajak masyarakat untuk dapat menghasilkan uang dari sampah daur ulang.
“HerAi membantu mengedukasi masyarakat agar sadar akan pemilahan tiga kategori sampah, serta menjadikan sampah bernilai ekonomis dengan menjual sampah daur ulang ke bank sampah mitra dengan sistem antar jemput”, ujarnya.
HerAi dikembangkan Wulan bersama Muhammad Alfares dari Universitas Riau, Heri Irianto dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto dan Ilham Gunadi dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Aplikasi ini menyasar pengguna dari usia 18 hingga 50 tahun, dengan target 10.000 pengguna di awal masa peluncurannya.
Selama mengikuti Bangkit Academy, Wulan yang juga merupakan mahasiswi Departemen Arsitektur ini merasakan banyak keuntungan yang didapat.
“Selain belajar hardskill dalam bidang komputasi seperti machine learning, cloud computing dan mobile development, kami juga mendapat materi softskill dan pengembangan diri untuk persiapan memasuki dunia kerja”, jelasnya.
Melalui program ini pula, wanita yang juga bekerja di perusahaan investasi pialang di kota Malang ini menyebut HerAi sebagai alternatif dalam memecahkan masalah di bidang lingkungan.
Safir Rahmahuda Machsun, Pilih Gaya Rambut dengan Ambroise
Bingung saat memilih gaya rambut ketika sudah berada di lokasi barbershop? Safir Rahmahuda Machsun, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya menciptakan Ambroise, sebuah aplikasi rambut virtual dan barbershop pintar.
Melalui Ambroise, pengguna dapat memilih dan mencoba gaya rambut sebelum beranjak ke tempat cukur rambut.
“Tidak semua gaya rambut cocok untuk semua jenis rambut, ada yang hanya cocok bagi mereka dengan rambut lurus berambut keriting, dan sebagainya. Dari situ, kami menggunakan teknologi machine learning untuk fitur percobaan gaya rambut ini”, ujar Safir.
Ambroise digagas oleh Safir bersama Anas Agung C dan Andika Irza Pradana dari UB, Jeconiah Sugiyanto dari Universitas Bina Nusantara, I Putu Arya P. dari Universitas Udayana, serta Alwan Fauzi dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.