Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Ramai Isu Dugaan Perpeloncoan di Fakultas Teknik Unej Jember, Rektor Bentuk Tim Investigasi

Ramai isu dugaan perpeloncoan pada mahasiswa baru di Fakultas Teknik Unej Jember, rektor bentuk tim investigasi. Beri jaminan akan independen.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Sri Wahyunik
Wakil Rektor I Universitas Jember (Unej), Prof Slamin mengatakan, pihaknya membentuk tim investigasi terkait dugaan perpeloncoan di Fakultas Teknik Unej, Selasa (20/9/2022). 

Setelah protesnya ditanggapi, ternyata beredar isu jika panitia dan kakak angkatan di Fakultas Teknik Unej mengatakan tidak terima. Karena itu, AW kemudian menyebarkan adanya dugaan perundungan dalam P2MB ke publik.

“Akhirnya saya viralkan saja. Namun, saya akui, setelah kasus ini viral ada ancaman dari oknum mahasiswa di Fakultas Teknik Unej,” jelas AW.

AW menilai, P2MB dengan model perundungan tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Karena itu, AW berharap Unej meniadakan kegiatan P2MB dengan model tersebut.

Menanggapi hal itu, Wakil Rektor I Unej, Prof Slamin menegaskan, tim investigasi telah dibentuk.

"Tim investigasi ini kami jamin independen, tidak ada pihak dari Fakultas Teknik. Mereka bekerja tujuh hari untuk menggali informasi," ujar Slamin, Selasa (20/9/2022).

Tim akan meminta informasi antara lain dari dekanat FT Unej, panitia P2MB, juga mahasiswa baru.  
Jika memang nantinya ditemukan adanya pelanggaran dalam kegiatan P2MB, Slamin memastikan pihaknya akan memberi sanksi.

Sanksi itu mulai dari teguran, sampai sanksi paling berat yakni pembekuan organisasi mahasiswa yang terlibat.

Slamin menegaskan jika rektorat sudah mengeluarkan aturan perihal kegiatan di Unej, termasuk P2MB. Kegiatan hanya boleh dilakukan siang hari, sampai Pukul 16.00 WIB. Kegiatan malam hari harus mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang di kampus, dengan sejumlah pertimbangan.

"Sedangkan kegiatan mahasiswa, seperti P2MB ini hanya boleh dilakukan siang hari sampai Jam 4 sore. Dalam sehari maksimal 6 jam kegiatan. Itupun dilakukan pada Hari Sabtu atau Minggu saja. Tidak ada kegiatan malam hari," tegas Slamin.

Slamin menegaskan, pihaknya tidak menoleransi segala bentuk tindak kekerasan. Karenanya, Rektorat Unej melarang adanya perpeloncoan di P2MB Unej. Mereka yang merasa menjadi korban tindak kekerasan di dalam kampus, bisa melapor ke sejumlah kanal yang disediakan di Unej.

Slamin menjamin kerahasiaan identitas pelapor.

Terkait adanya informasi ancaman yang beredar, Slamin juga menegaskan akan menjamin keamanan para pelapor tindak kekerasan.

"Kami jamin keamanan mereka. Kami juga akan meminta FT membuka posko pengaduan jika ada mahasiswa baru yang mendapatkan perlakuan tidak baik," tegas Slamin.

Lebih lanjut, Slamin berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan tim investigasi tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Jember

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved