Berita Gresik
Musim Kemarau, Warga Duduksampeyan Gresik Terdampak Kekeringan, BPBD Suplai Air Bersih
Musim kemarau, warga di Duduksampeyan Gresik terdampak kekeringan, air menjadi asin, BPBD suplai air bersih.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Musim kemarau tahun ini, warga di Desa Petis Benem, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, terdampak kekeringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mengirimkan truk tangki untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga Desa Petis Benem.
Terdapat puluhan KK di Dusun Petis, Desa Petis Benem yang mengantre air bersih.
Mereka membawa jeriken, ember hingga bak untuk menampung air.
Sumber air di tempat mereka mengering saat kemarau.
Demi memenuhi kebutuhan air bersih, mereka terpaksa membeli air dari kendaraan truk tangki.
Ketua RT setempat, Suyono mengaku harus merogoh kocek hingga Rp 130 ribu untuk membeli air bersih setiap pekan.
"Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan air bersihnya," ucapnya, Selasa (27/9/2022).
Dia mengatakan, saat kemarau, air menjadi asin, dan pihaknya terpaksa membeli air tangki.
Sementara untuk kebutuhan mencuci baju, warga mencuci di telaga.
Kepala Desa Petis Benem, Nur Sahid mengatakan, setiap tahun desanya mengalami kekeringan, terutama saat memasuki musim kemarau.
Baca juga: Awal Puncak Kemarau, 63 Desa di Sampang Madura Berstatus Kering Kritis, Tersebar di 10 Kecamatan
Karena kekurangan air bersih, pihaknya mengajukan bantuan ke BPBD Gresik.
"Permintaan kami 10 sampai 15 tangki. Hari ini yang datang baru 4. warga masih banyak yang belum kebagian. Harapannya kalau bisa 10 sampai 15 tangki per minggu biar warga bisa menikmati air bersih," pungkas pria berkacamata ini.
Menurut data BPBD Gresik, ada 52 desa di sembilan kecamatan yang berpotensi kekeringan.