Tragedi Arema vs Persebaya
Bak Firasat, Faiq Selalu Minta Tidur Bareng Ibu Selama Sepekan Sebelum Tragedi Arema vs Persebaya
Bak sebuah firasat, Faiq selalu minta tidur bareng ibu selama sepekan terakhir sebelum tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dwi Prastika
Mukid menjemput Faiq di rumahnya dengan mengendarai sepeda motor. Keduanya berboncengan, kemudian berbarengan dengan suporter Arema FC yang lain dari Jember. Terdapat 14 sepeda motor di rombongan mereka.
Ketika kerusuhan terjadi, Mukid nekat mencari sahabatnya. Perlu waktu 1,5 jam untuk bisa menemukan Faiq. Saat ditemukan, Faiq sudah meninggal dunia.
"Faiq sudah di gedung tempat mengumpulkan jenazah itu, sudah ditutupi kain. Sudah meninggal dunia," ujarnya.
Mukid bersedih, dan kecewa pada dirinya, karena tidak bisa menemani sampai ke dalam stadion. Mukid terkendala dengan tiket masuk. Karena tidak punya tiket masuk, selama pertandingan, dia hanya menonton laga dari luar stadion.
Sedangkan Faiq dan tiga orang temannya bisa masuk. Ketika suasana terasa memanas, Mukid akhirnya nekat mencari tiket di calo untuk bisa masuk ke dalam stadion. Tidak lama setelah dia masuk, situasi dalam stadion tidak terkendali.
Gas air mata memedihkan mata, dan menyesakkan jalan napas. Namun dia tidak peduli karena merasa harus menemukan sahabatnya.
"1,5 jam baru ketemu, sekitar Pukul 23.30 WIB," ujarnya lirih.
Mukid masih meneruskan tanggung jawabnya sebagai sahabat, dia menemani jenazah Faiq sampai ke rumah duka. Dia memilih naik ambulans, dan meninggalkan sepeda motornya di Kanjuruhan Malang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Jember