Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Jerit Anak Pasutri Aremania Minta Bantuan Polisi: Ayah Ibu Jatuh, Kini Antar Orang Tua 1 Liang Lahat

Inilah cerita jeritan anak pasangan suami istri Aremania detik-detik ketika kerusuhan terjadi, sempat minta bantu polisi, tapi berakhir pilu.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Kompas.com/Dok. Ketua RT 14/ RW 8, Kelurahan Bareng, Kota Malang.
Foto M Alfiansyah korban selamat sedangkan kedua orang tuanya meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Kepiluan dirasakan sangat mendalam oleh M Alfiansyah (11) yang harus kehilangan langsung kedua orang tuanya pasca insiden mengerikan di Stadium Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Polda Jatim melansir jumlah terbaru korban meninggal dunia saat kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, kini menjadi 129 orang. 

Jumlah tersebut terdiri dari suporter Arema Malang dan dua orang personel kepolisian yang berjaga, yakni Brigadir Andik dan Briptu Fajar. 

"Semula 127 kini bertambah 2 menjadi 129 korban. Iya (dari polisi juga)," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Minggu (2/9/2022). 

Termasuk dua di antaranya, orang tua M Alfiansyah yang awalnya ikut bersama orang tua menonton derbi Jawa Timur itu.

Baca juga: Detik-detik Mencekam Tragedi Stadion Kanjuruhan, Pemain Persebaya Dikepung Massa, Aremania Pingsan

Pasutri itu bernama M Yulianton (40) dan Devi Ratna S (30).

Akhirnya meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Untungnya, anak semata wayangnya, yakni M Alfiansyah (11), dapat selamat dari tragedi tersebut.

Cerita akhirnya disampaikan oleh Doni, keluarga yang menyaksikan langsung pahitnya malam sabtu hingga M Alfiansyah harus kehilangan kedua orang tuanya sekaligus.

Doni (43), saudara korban, menuturkan, saat itu dia juga ikut menyaksikan laga derbi Jawa Timur itu.

Dirinya menemukan keberadaan kedua korban di Stadion Kanjuruhan setelah ditolong oleh orang lain.

Kemudian, korban dipinggirkan keluar stadion dan dibawa ke RS Teja Husada, Kabupaten Malang.

"Jenazah sampai rumah sekitar subuh.

Rencananya, dimakamkan di TPU Mergan (Kota Malang) satu liang lahat," kata Doni saat diwawancarai di rumah duka pada Minggu, dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com.

Doni memperkirakan, kedua korban meninggal dunia karena terdesak oleh suporter lainnya yang akan keluar dan menghirup gas air mata.

Baca juga: 129 Orang Tewas, Peraturan FIFA Tidak Gunakan Gas Air Mata Dilanggar di Stadion Kanjuruhan Malang

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved