Tragedi Arema vs Persebaya
'PrayForKanjuruhan' Trending di Twitter, Pilu Keluarga Korban Tragedi Arema Vs Persebaya: Ya Allah
Update korban Tragedi Arema vs Persebaya. PrayForKanjuruhan trending di Twitter. Ayah remaja 15 tahun: Ya Allah le.
"Ya Allah le," ujar Sugianto sambil menangis seraya meratapi foto wajah anaknya dalam lembar kertas HVS tersebut, Minggu (2/10/2022).
Apalagi saat dirinya yang duduk di kursi area tunggu depan lorong utama Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dihampiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Presiden Arema FC: Tidak Ada Sepakbola Seharga Nyawa, Gilang Kuak Jalanan Kota Malang Penuh Ambulans
Sejak Sabtu (1/10/2022) pagi, sang anak memang telah berencana pergi bersama sejumlah teman sekolahnya ke Malang sekaligus melihat pertandingan Bigmatch Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Entah firasat atau bukan, sejak Jumat (30/9/2022) malam, rencana sang anak untuk bepergian keesokan harinya itu, dirasa berat bagi dirinya.
Sugianto merasa berat memberikan izin pada sang anak untuk menonton pertandingan tersebut di stadion.
Kendati demikian, ia juga tak mau melihat sang anak malah menjadi murung karena dilarang menonton dan bermain bersama teman-temannya.
Hingga kabar tak mengenakkan diterimanya semalam. Sejumlah teman anaknya memberikan kabar bahwa M Nizamudin hilang dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Baca juga: 5 Fakta Tragedi Arema VS Persebaya, 129 Meninggal Termasuk Anak Umur 2, Presiden Jokowi: Usut Tuntas

"Saya tahu dari teman-temannya yang ngajak pada Sabtu sore itu. Banyak temannya sekitar 10 orang, datang ke rumah," ungkapnya.
Sebelum akhirnya diketahui jika sang anak menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.
Sugianto mengungkapkan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan sang anak pada sekitar pukul 18.00 WIB, atau dua jam sebelum pertandingan yang dimulai pukul 20.00 WIB.
Ia sempat menelepon nomor ponsel sang anak, namun tak direspons. Meskipun, tak lama kemudian, sang anak sempat membalasnya melalui pesan WhatsApp (WA). Sugianto tak menyangka, pesan WA tersebut, menjadi kalimat terakhir dari sang anak, sebelum tewas.
"Terakhir komunikasi waktu pertandingan, hampir pertandingan. Sempat saya telepon, tapi enggak angkat. Cuma dia WA 'ada apa pak?' Setelah itu gak ada kontak lagi, sampai pagi tadi jadi mayat," pungkasnya.
Berita tentang Tragedi Arema vs Persebaya lainnya