Tragedi Arema vs Persebaya
Beberapa Remaja Pasuruan Tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Berikut Identitasnya
Tujuh remaja asal Kabupaten Pasuruan ternyata menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Ndaru Wijayanto
Disampaikan dia, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka. Harus update terus sampai betul-betul fix datanya, jangan sampai ada yang terlewat.
"Untuk sementara ini, data kami yang meninggal 7 orang. Saya minta petugas RSUD Bangil dan Grati untuk bisa memfasilitasi penjemputan," paparnya.
Baca juga: Pamit Nonton Sepak bola di Malang, Remaja 17 Tahun asal Blitar Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan
Sedangkan yang masih kritis, ia meminta ada penanganan khusus. Terhadap para korban, Irsyad berdoa agar seluruh amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
"Dan para keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan. Saya ikut berduka atas musibah yang terjadi kemarin malam," lanjut dia.
Ia juga berharap, mudah-mudahan seluruh amal ibadah para supporter Aremania diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Gus Irsyad berharap agar tidam ada kejadian serupa yang terulang kembali. Menurutnya, tidak ada sepakbola seharga satu nyawa manusia.
"Semoga ada hikmah di balik semua ini. Mudah-mudahan negara bisa segera menyelesaikan permasalahan ini, di tengah meningkatnya prestasi sepakbola," urainya.
Ruslan, ayah Hendrik Gunawan, salah satu korban tewas dalam tragedi Stadion Kanjuruhan mengaku tidak menyangka anaknya pulang dibawa ambulance.
"Pamitnya nonton Arema lawan Persebaya. Dia memang sering nonton Arema saat main di Malang. Tadi jam 4 subuh dapat kabar kalau anak saya tewas," tutupnya.