Berita Jember
Kawasan Gunung Gumitir Jember Rawan Longsor, Warga Sekitar Diharap Sadari Potensi Bencana
Retakan tanah diketahui terjadi di kawasan Gunung Gumitir, tepatnya di Dusun Tanah Manis Desa Sidomulyo Kecamatan Silo.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyunik
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Retakan tanah diketahui terjadi di kawasan Gunung Gumitir, tepatnya di Dusun Tanah Manis Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Jember.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jember melakukan survei ke lokasi tersebut, Rabu (12/10/2022).
Survei itu merupakan bentuk mitigasi bencana, untuk mengurangi risiko dampak bencana.
Dari survei tersebut diketahui, terjadi penurunan tanah di lahan kopi milik Ahmad Mahrus, warga setempat.
Dari data yang disampaikan oleh PMI Jember, lebar retakan tanah antara 30 hingga 50 centimeter.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Jember Mamang Pratidina, mengatakan dari penuturan pemilik lahan, retakan itu sudah terjadi dua tahun terakhir.
Baca juga: Direnovasi Tahun 2009, 4 Ruang Kelas SDN Gelang 7 Jember Ambruk, Ratusan Murid Belajar di Tenda
Beberapa waktu terakhir, telah muncul 10 sumber mata air ketika turun hujan di kawasan tanah retak tersebut. Hal itu bisa menjadi indikasi awal potensi terjadinya longsor.
"Lokasi cukup rawan meski tidak ada permukiman di sekitarnya, namun berpotensi mengancam fasilitas umum jika terjadi longsor," ujar Mamang, Kamis (13/10/2022).
Karena di bawah titik tersebut terdapat jalur kereta api Banyuwangi - Jember - Surabaya yang hanya berjarak sekitar 300 meter.
Di atas lokasi tersebut adalah jalan raya Gunung Gumitir, penghubung Jawa - Bali atau Jember - Banyuwangi.
Lokasinya juga hanya berjarak sekitar 100 meter dari titik longsor di bahu Jalan Raya Gunung Gumitir KM 37.
KM 37 merupakan titik longsor di bahu jalan yang terjadi pada Juli 2022, yang sampai saat ini masih dalam perbaikan. Bahkan di titik jalan tersebut juga sudah terjadi penurunan jalan.
Risiko lain jika retakan tanah di lahan kopi milik Ahmad Mahrus longsor, bisa menyumbat aliran sungai di Kebun Tanah Manis.
Jika longsor dan sampai membentuk bendung alam, berpotensi mengakibatkan banjir yang berpotensi mengancam permukiman warga di Dusun Garahan Kidul Desa Sidomulyo, dan Dusun Curah Mas Desa Pace Kecamatan Silo.
"Dari assesment terhadap potensi tersebut PMI Jember merekomendasikan kepada pemerintah perlunya edukasi kepada warga Garahan Kidul dan Curah Mas, agar segera sadar kawasan tersebut sangat rawan bencana tanah longsor," imbuh Mamang.