Tragedi Arema vs Persebaya
KontraS Klaim Temukan Bukti-bukti Pelanggaran HAM di Tragedi Kanjuruhan Malang: Sistematis
KontraS mengklaim menemukan bukti-bukti pelanggaran HAM dalam tragedi Kanjuruhan Malang: Struktur dan sistematis.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengklaim menemukan bukti-bukti pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat tragedi Kanjuruhan Malang.
Mereka mengatakan, ada tindakan yang sistematis dan struktural usai laga Arema FC vs Persebaya yang telah menelan korban jiwa lebih dari 130 orang.
Sekjen Federasi KontraS, Andi Irfan yang juga tergabung dalam pencari fakta Tim Gabungan Aremania (TGA) mengatakan, aparat kepolisian di lapangan sudah dipersenjatai dengan gas air mata.
Hal inilah yang harus diselidiki lebih dalam. Sebab dampak yang ditimbulkan dari gas air mata tersebut membuat kepanikan suporter di tribun Stadion Kanjuruhan Malang.
"Satu hal yang tidak boleh dibantah adalah struktur dan sistematis yang punya dampak meluas. Struktur dan sistematis memerlukan adanya komando. Artinya, personel di lapangan bukan inisiatif diri sendiri, tapi ada arahan atasan," ujarnya.
KontraS bersama Tim Gabungan Aremania pun menuntut Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan pro justisia atas dugaan kejahatan kemanusiaan di tragedi Kanjuruhan.
Sebab, kejahatan HAM dilakukan dengan cara yang sistematis dan struktural.
"Kejahatan HAM memang begini caranya. Mulai dari Aceh dan daerah lain. Modus operandinya sama. Aparat dipersenjatai. Seharusnya aparat mengetahui risiko, ketika gas air mata ditembakkan ke tribun," tandasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Malang