Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Arema vs Persebaya

Kuasa Hukum Ketua Panpel Arema FC Sudah Ingatkan Polisi soal Gas Air Mata: Berulang Kali

Pihak keamanan khususnya dari pihak kepolisian, telah beberapa kali diingatkan oleh Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC untuk tak pakai gas air mata

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Kukuh Kurniawan
Kuasa Hukum Ketua Panpel Arema FC, Sumardhan. 

Laporan wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Pihak keamanan khususnya dari pihak kepolisian, telah beberapa kali diingatkan oleh Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC untuk tidak memakai senjata gas air mata saat melakukan pengamanan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.

Fakta itu diungkapkan langsung oleh Kuasa Hukum Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Sumardhan kepada TribunJatim.com.

"Jadi, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris itu sudah berulang kali bicara dan disampaikan dalam rapat bersama Polres Malang, agar jangan menggunakan gas air mata. Karena bercermin dari kejadian yang terjadi di tempat yang sama (Stadion Kanjuruhan) pada 2018 silam," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (16/10/2022).

Tidak hanya itu, Sumardhan mengungkapkan saat terjadi penembakan gas air mata, pihak Ketua Panpel Arema FC tidak diberitahu

"Logika lagi, kenapa kalau mau menembak (menembak gas air mata) tidak memberitahu ke Abdul Haris," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pihak Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Baca juga: Tim Hukum Gabungan Aremania Desak Polisi dan TGIPF Periksa Korban Luka Tragedi Kanjuruhan

Dimana pihak KontraS mempertanyakan atas dasar alasan apa, pihak kepolisian yang berjaga dibekali senjata gas air mata.

"Pihak kepolisian sedari awal telah dipersenjatai gas air mata. Pertanyaan saya, hal itu buat apa," ungkap Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan.

Dalam kesempatan itu, Andy Irfan meminta kepada pihak kepolisian untuk membuka fakta Tragedi Kanjuruhan secara gamblang.

"Mari kita bicara fakta dan bertindak profesional. Negeri ini dan kita ini, membutuhkan polisi,"

"Kalau ada yang salah ya salah, jangan dilindungi. Dan kita jadikan hal ini sebagai momentum agar Polri untuk berbenah," tandasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved