Berita Tulungagung
Longsor Tutupi Jalur Kereta Api, Calon Penumpang KA Tujuan Jakarta dari Blitar dan Kediri Dialihkan
Calon penumpang KA tujuan Jakarta dari Blitar, Tulungagung dan Kediri disarankan pindah ke kereta. Hal ini karena jalur kereta tertutup longsor
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Calon penumpang kereta api tujuan Jakarta yang naik di Stasiun Blitar, Tulungagung dan Kediri disarankan pindah ke kereta.
Hal ini terkait adanya longsor yang menutup jalur kereta api di antara Stasiun Sumberpucung Kabupaten Malang dan Stasiun Pohgajih Kabupaten Blitar, Selasa (18/10/2022) pagi.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daops 7 Madiun, Supriyanto, karena longsoran itu PT KAI melakukan rekayasa operasional dengan memutar lewat Stasiun Mojokerto.
Longsor terjadi di KM 85 dan beberapa titik longsor lain yang menutup jalur kereta api.
"PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan, karena terganggunya perjalanan dan pelayanan Kereta Api," terang Supriyanto Selasa sore.
Baca juga: Terowongan Kereta Api Karangkates Malang Tertutupi Longsor, KA Matarmaja Tertahan
Rekayasa dilakukan terharap kereta api tujuan Malang-Jakarta yang lewat Stasiun Blitar, Tulungagung dan Kediri, yaitu kereta Gajayana dan Matarmaja.
Untuk Kereta Api Gajayana berangkat dari Stasiun Malang pada pukul 14.25 WIB.
Penumpang disarankan untuk pindah ke Kereta Api Singasari Tujuan Blitar-Pasar Senen.
"Batalkan dulu tiket Gajayana, nanti akan dikembalikan 100 persen. Lalu beli tiket Kereta Api Singasari," sambung Supriyanto.
Sedangkan calon penumpang Kereta Api Matarmaja diarahkan ke Kereta Api Brantas, relasi Blitar-Pasar Senen.
Bagi pelanggan yang masih kebingungan terkait perubahan keberangkatan kereta api ini bisa menghubungi customer service di stasiun.
Atau bisa dilakukan online lewat telepon 021-121, WhatsApp 0811-1211-11121, atau media sosial KAI121.
"PT KAI berkomitmen mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta api, naik penumpang dan barang yang diangkutnya," pungkas Supriyanto.