Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Banjir di Jawa Timur

27 Rumah di Blitar Retak Nyaris Ambruk Akibat Tanah Gerak, Warga sempat Dengar Suara Kratak-kratak

Sebanyak 27 rumah di Blitar retak nyaris ambruk akibat bencana tanah gerak di tengah musim hujan deras.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/IMAM TAUFIQ
Kondisi rumah warga di Blitar yang retak dan tembok menganga akibat tanah gerak. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Bencana banjir di Kecamatan Sutojayan sudah mulai surut, namun Kamis (20/10/2022) dini hari, warga di kecamatan lainnya, yang ada di Kabupaten Blitar, dibuat ketakutan karena rumahnya diterjang bencana tanah gerak.

Anehnya, itu terjadi di wilayah pegunungan, yang tanahnya berbatu, sehingga membuat warga tak mengiranya.

Sebab, itu terjadi baru kali ini atau Kamis dini hari, di saat warga sedang terlelap tidurnya.

Kejadian alam yang aneh itu menimpa warga yang ada di dua dusun, yakni Dusun Sumberjo, dan Dusun Sumber Asri, keduanya Desa Purworejo, Kecamatan Wates.

Sedikitnya dikabarkan ada 27 rumah yang terkena bencana tanah gerak di dua dusun itu, sehingga menyebabkan lantai rumahnya retak-retak dan menganga.

Bahkan, ada beberapa rumah yang temboknya sudah terpisah, sehingga dikhawatirkan, akan ambruk sewaktu-waktu bila terus diguyur hujan.

"Iya, memang warga kami mengalami musibah seperti itu. Penyebabnya memang belum tahu, namun sebelum kejadian itu, malamnya bahkan beberapa hari sebelumnya memang hujan tak henti-henti," kata Jarno, Kades Purworejo.

Di antara sekian korban yang rumahnya terkena bencana tanah gerak itu, ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan paling parah.

Yakni, rumah milik kakek Kasmo (70), warga Dusun Sumberjo, Desa Purworejo, Kecamatan Wates.

Rumah dengan bangunan cukup sederhana itu, meski tak roboh namun cukup rawan kalau ditempati karena bukan hanya retak namun bagian temboknya sudah terpisah.

Makanya, rumah itu langsung dikosongkan.

"Semua pemilik rumah yang terkena tanah gerak, langsung kami evakuasi ke tempat yang aman. Di antaranya, kami tempatkan di balai desa, sekolah dan tempat ibadah," ujarnya.

Memang tak ada yang tahu pasti, kejadiannya jam berapa dini hari itu.

Sebab, selain tak terduga kejadiannya namun terjadi di saat warga terlelap tidur karena hujan mengguyur semalam suntuk itu.

Baca juga: 10 Sekolah Rusak Akibat Bencana Banjir di Tulungagung, Tembok Pagar Ambruk Sepanjang 60 Meter

Kebanyakan itu diketahui di saat sudah pagi, setelah warga bangun tidur, dan kaget karena melihat lantai rumahnya retak, termasuk beberapa titik jalan cor di desanya juga menganga.

Bahkan, ada yang mengira di saat dirinya terlelap tidur, terjadi gempa bumi.

"Banyak yang kaget saat bangun tidur, kok banyak tanah yang retak-retak," ungkapnya.

Beda lagi dengan yang dialami kakek Kasmo.

Kepada tetangganya, ia sebenarnya tahu kejadiannya namun tak tahu itu terjadi jam berapa karena ia sendiri juga terlelap tidur.

Namun, mendadak ia terbangun dan kaget karena mendengar suara aneh dari seluruh penjuruh rumahnya.

Suaranya, samar-samar terdengar kratak-kratak.

Namun, karena tinggal sendirian di rumahnya, ia hanya terdiam di atas tempat tidur, tanpa tahu apa yang harus dilakukan.

Baca juga: Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Jawa Timur, BRI Peduli Tanggap Darurat Salurkan Bantuan

Sebab, ia sendiri tak tahu apa yang sedang terjadi atas rumahnya. 

Baru Kamis pagi atau kondisi sudah agak terang meski matahari belum muncul, warga sudah geger atas kejadian itu. 

"Semua warga di deretan rumah kakek Kasmo (tetangganya) hampir mengalami kejadian serupa," paparnya.

Di saat terjadi kepanikan, yang dialami tetangganya, kakek Kasmo hanya mendengarkan dari dalam rumahnya.

Baru beberapa orang tetangganya, yang khawatir dengan keselamatan kakek itu berdatangan untuk mengecek ke rumahnya.

Melihat kakek Kasmo aman, warga lega namun begitu mengecek rumahnya kaget.

Sebab, kerusakan yang dialaminya sepertinya paling parah di antara korban lainnya.

Bukan hanya lantai ubin rumahnya yang retak namun tembok rumahnya juga retak-retak.

Baca juga: Terungkap Penyebab Banjir Parah di Trenggalek yang Berdampak ke Tulungagung, PJT 1: Hujan Signifikan

Malah, ada beberapa titik, teruma di sudut tembok itu sudah terpisah dan menganga sehingga dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa roboh jika terus diguyur hujan deras tiap hari.

"Kata dia (kakek Kasmo) suara kratak-kratak dari atap rumahnya itu karena temboknya retak setelah lantainya terkena tanah gerak," tuturnya.

Kamis pagi, petugas dari Polsek Wates dan Koramil setempat langsung turun tangan.

Bukan hanya mendata berapa rumah yang rusak melainkan pemilik rumahnya langsung diungsikan, seperti nenek Sami, yang usianya sudah 86 tahun itu.

Nenek yang bertetangga dengan kakek Kasmo itu juga rumahnya rusak sehingga rawan kalau ditempati karena beberapa temboknya juga sudah menganga.

Khawatir terjadi sesuatu yang buruk atas rumahnya, kake Sami langsung digendong oleh 
Kapten (Inf) Darkasih, Danramil Wates.

Berita banjir di Jawa Timur lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved