Tragedi Arema vs Persebaya
Komnas HAM Datangi Manajemen Arema FC, Dalami Keterangan Terkait Tragedi Kanjuruhan
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi kantor Arema FC yang terletak di Jalan Mayjen Panjaitan Kecamatan Klojen, Jumat (21/10/2022) siang.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi kantor Arema FC yang terletak di Jalan Mayjen Panjaitan Kecamatan Klojen, Jumat (21/10/2022) siang.
Kedatangannya tersebut dilakukan, dalam rangka meminta keterangan dari pihak manajemen klub Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan.
Selain meminta keterangan dari pihak manajemen Arema FC, ia juga kembali memperdalam keterangan dari Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dan Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.
"Sebenarnya, kami meminta keterangan kepada pihak manajemen Arema FC. Memang tadi ada Pak Haris (Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris) dan Pak Suko (Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno) juga ada. Untuk dua orang tersebut, kami perdalam lagi keterangannya karena sebelumnya kami telah meminta keterangan mereka," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Wakil Ketua PSSI Dicecar 70 Pertanyaan Selama 5 Jam di Mapolda Jatim Terkait Tragedi Kanjuruhan
Dirinya menjelaskan, ada beberapa poin yang ditanyakan kepada pihak manajemen Arema FC.
"Yang pertama, kami mendalami apa yang sudah kami dapatkan informasinya terkait hubungan antara PSSI dan klub, PT LIB dan klub, dan apa hubungan broadcaster dengan klub,"
"Lalu yang berikutnya, terkait regulasi yang dibuat oleh PSSI maupun regulasi yang diadopsi dari FIFA itu bagaimana distribusinya. Misalnya soal regulasi Safety dan Security itu, apakah juga ada workshop nya di internal klub dan sebagainya itu kami dalami," bebernya.
Dirinya mengungkapkan, keterangan-keterangan tersebut sangatlah penting untuk mengungkap Tragedi Kanjuruhan, khususnya dari sisi manajemen penyelenggaraan sepakbola.
"Kami ingin lihat sebenarnya, tata kelola penyelenggaraaan sepakbola ini seperti apa. Apakah aturan aturan itu telah disampaikan PSSI kepada manajemen klub. Termasuk memastikan bagaimana perangkat pertandingan seperti Panpel, Security Officer (SO) dalam relasi dengan PSSI, apakah memiliki sertifikasi dan akreditasi atau tidak," ungkapnya.
Choirul Anam juga menambahkan, bahwa pihaknya berupaya membuat hasil laporan dari peristiwa tragedi Kanjuruhan dengan menganalisa secara luas.
Sehingga diharapkan, Komnas HAM dapat menemukan siapa pihak yang paling bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.
"Kami melihat spektrum tragedi Kanjuruhan ini secara luas, siapa yang bertanggung jawabnya lebih luas, dan itu kami dalami," tambahnya.
Nantinya, hasil laporan Komnas HAM tersebut akan direkomendasikan kepada berbagai pihak terkait.