Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Apa Itu Menu Diet 1975? Cara Awet Muda dan Menurunkan Berat Badan Asal Jepang, Populer di Dunia

Mengenal apa itu menu diet Jepang, cara menurunkan berat badan dan awet muda yang berasal dari Jepang. Populer di seluruh dunia.

Editor: Hefty Suud
Freepik.com
ILUSTRASI - Menu diet 1975, cara menurunkan berat badan dan awet muda yang berasal dari Jepang.  

TRIBUNJATIM.COM -  Siapa tak mau tampil awet muda? 

Hal itu ternyata bisa didapatkan dengan menerapkan menu diet sehat

Salah satunya diet 1975 yang berasal dari Jepang

Menu diet ini populer di seluruh dunia.

Tak cuma untuk menurunkan berat badan, menu diet 1975 ini dikabarkan bermanfaat untuk menjaga penampilan awet muda. 

Selain itu menerapkan menu diet 1975 dapat memperpanjang usia karena kesehatan yang selalu terjaga.

Banyak orang yang telah melakukan diet ini, mereka mengklaim bahwa itu telah menyelamatkan hidup mereka.

Penasaran bagaimana menu diet awet muda yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh ini? 

Berikut selengkapnya, melansir dari sajian sedap, Rabu (2/11/2022). 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Diketahui bahwa orang Jepang terkenal dengan umur mereka yang panjang, di mana 1 dari 1500 orang Jepang umurnya lebih dari 100 tahun.

Bonus lainnya adalah wajah mereka menjadi awet muda karena asupan makanan diet ini yang bergizi dan baik untuk kulit.

Jadi, jika Anda sedang mencari pilihan diet untuk diterapkan, menu diet 1975 ini bisa dicoba.

Anda bisa mendapatkan badan ideal, wajah awet muda, sekaligus umur panjang.

Tentu sangat sayang sekali untuk melewatkan diet 1975 ini bukan?

Nah, lihat berikut ini bagaimana menu diet 1975 yang bisa Anda coba.

Baca juga: Intip Menu Diet Park Bom untuk Menurunkan Berat Badan 11 Kg, Sama Seperti Diet Shindong Super Junior

Pola Makan Diet 1975

Faktanya, jarang sekali ada perempuan Jepang yang gemuk walaupun sering konsumsi makanan berbahan dasar mie dan nasi, pola makan orang Jepang membuat mereka anti gemuk.

Selain itu, pola makan wanita Jepang juga membuat mereka awet muda dan panjang umur. Pasalnya, 1 dari 1500 orang Jepang umurnya lebih dari 100 tahun.

Pola makan wanita Jepang ini disebut "diet 1975" karena mulai berkembang di tahun 1975.

Walaupun ada titel diet, namun diet 1975 tidak menyiksa seperti diet yang belakangan ini terkenal, dan tentunya bisa dilakukan sehari-hari.

Baca juga: Menu Diet dan Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Lakukan 4 Hal Ini Tiap Pagi Bangun Tidur

Baca juga: Menu Diet Sehat dengan Biji Chia, Superfood yang Tinggi Serat, Simak Cara Makan dan Kandungannya

Menu diet 1975 memiliki variasi hidangan kecil yang jumlahnya setidaknya 3, selain nasi dan sup.

Cara memasaknya pun biasa bervariasi seputar direbus, dikukus, dan mentah, bisa juga dipanggang.

Memasak dengan menggoreng dan menumis agak kurang umum pada era tersebut.

Sebab, memasak dengan api besar, seperti saat menggoreng dengan minyak dapat membuat nutrisi rusak.

Misalnya, ikan makarel yang kaya akan kandungan sehat omega-3, EPA dan DHA, jika digoreng hanya akan menyisakan 1/10 EPA dan DHA.

Para wanita Jepang era 1975 biasa makan dengan bahan-bahan kedelai, makanan laut, umbi-umbian, sayuran hijau dan kuning, buah, rumput laut, jamur, dan teh hijau.

Telur, produk susu, dan daging juga dikonsumsi, tetapi dalam jumlah sedang.

Baca juga: Mengenal Menu Diet Juvis, Cara Menurunkan Berat Badan 11 Kg yang Dilakukan Park Bom 2NE1

Teh hijau
Teh hijau (Well-Being Secrets)

Manfaat kesehatan Diet 1975

Dalam kandungan makanan menu diet 1975, konsumsi jus dan minuman bersoda manis relatif rendah.

Generasi dengan diet 1975, terindar jauh dari resiko diabetes, kepikunan, penuaan juga berkembang lambat, dan tubuh mereka juga lebih bugar.

“Konsumsi energi yang seimbang, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, daging, ikan, telur, produk kedelai, dan produk susu dapat berkontribusi pada umur panjang dengan mengurangi risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular, di populasi Jepang," studi Kohort menyimpulkan.

Kebiasaan Makan Orang Jepang

Di Jepang, kebanyakan keluarga fokus ketika makan dengan duduk dan makan bersama. Mereka juga mengikuti adagium lama, "hara, hachi, bu", yang artinya adalah makan hingga delapan bagian penuh.

Maksudnya, ini mengingatkan orang untuk berhenti makan ketik perut mereka baru penuh 80 persen atau berhenti makan sebelum kenyang.

Dosen imunologi dari University of Sussex, Dr Jenna Macciochi menjelaskan, usus dan proses pencernaan adalah stres peradangan pada tubuh dan peradangan adalah pendorong utama penuaan.

Maka tak heran jika berhenti makan sebelum kenyang menjadi salah satu tips awet muda wanita Jepang.

Jadi, semakin banyak kita makan, semakin besar peradangan yang harus dihadapi tubuh.

Biasanya, otak butuh waktu sekitar setengah jam untuk mengenali kapan kita merasa kenyang setelah makan. Jadi, lebih baik berhenti lebih awal sebelum kekenyangan.

Artikel ini telah tayang di sajian sedap

Berita Seleb dan menu diet lainnya

Sumber: Sajian Sedap
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved