Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Terjawab Alasan Putri C Minta Brigadir J Masuk Kamarnya setelah Dilecehkan, Pengacara: Sangat Berat

Putri Candrawathi alias PC sempat mengajak Brigadir J mengobrol berdua empat mata di kamar seusai kejadian dugaan kekerasan seksual sempat terjadi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews - TribunPalu
Potret adegan Putri Candrawathi tiduran di kamar saat rekonstruksi kematian Brigadir J. Sempat ngobrol dengan mendiang di dalam kamar. 

TRIBUNJATIM.COM - Terjawab mengapa Putri sempat minta Brigadir J masuk ke kamarnya, dan mengobrol berdua sebelum pembunuhan.

Padahal, istri Ferdy Sambo itu mengaku telah dilecehkan oleh Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat itu.

Pengacara Putri, Febri Diansyah angkat bicara soal hal tersebut.

Itu tampak dalam acara di tvonenews.

Memang, dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terlihat Putri Candrawathi alias PC sempat mengajak mendiang mengobrol berdua empat mata di kamar seusai kejadian dugaan kekerasan seksual sempat terjadi.

Kriminolog menilai, pada umumnya hubungan korban dan pelaku akan rusak seusai pelecehan seksual terjadi.

Namun yang terlihat justru sebaliknya.

Baca juga: Akhirnya Kuat Maruf dan Susi Si ART Akui Tak Tahu Ada Pelecehan pada Putri, Kuak Kejadian Sebenarnya

Dikutip TribunJatim.com dari TribunWow, Febri Diansyah selaku pengacara PC menyampaikan ada alasan tersendiri mengapa kliennya masih sempat mengajak ngobrol Brigadir J berdua di kamar.

"Ada situasi yang sangat berat," kata Febri yang juga berstatus sebagai mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Febri menyampaikan, saat itu selain dugaan kekerasan seksual juga terjadi ancaman-ancaman.

"Membuat Ibu Putri berpikir situasi malam ini sampai kembali nanti ke Jakarta, itu betul-betul harus bisa terkontrol dan tenang," kata Febri.

"Kenapa? Karena ada suara ribut-ribut juga di bawah."

"Bu Putri tidak melihat secara langsung tapi mendengar itu," ungkap Febri.

Baca juga: Putri Ferdy Sambo Unggah Foto Bareng Ayah, My Hero Forever, Wajah Suami Putri Candrawathi Disorot

Menurut Febri, kliennya atau Putri ingin hindari banyak korban.

Sebelumnya, kesaksian Ricky Rizal alias RR terkait kejadian di Magelang dibongkar oleh kuasa hukumnya Erman Umar dalam acara Aiman Kompastv, Selasa (13/9/2022).

Erman menjelaskan pada tanggal 6 Juli 2022 lalu, Ricky turut merayakan anniversari pernikahan Sambo-PC.

Lalu pada esok pagi Sambo pergi ke Jakarta bersama ajudannya yang lain.

Saat siang hari, Ricky disuruh belanja sembako bersama Kuat Maruf alias KM.

Seusai berbelanja segala kebutuhan, Ricky pulang ke kediaman Sambo di Magelang dan Bharada E menggantikan KM mendampingi Ricky ke tempat anak Sambo bersekolah untuk mengantar kebutuhan.

Saat berada di sekolah, Bharada E ditelepon dan diminta pulang oleh PC.

Sesampainya di rumah, Ricky mendapati lantai 1 rumah sepi dan ketika hendak naik ke lantai dua, ia mendapati art bernama Susi menangis dan KM dalam keadaan marah-marah.

"Tadi Yosua turun naik, turun naik saya tegur," ujar Erman menirukan perkataan KM sesuai kesaksian Ricky.

Menurut kesaksian Ricky, KM sempat membawa pisau menghalangi Brigadir J yang hendak masuk ke kamar PC.

Akhirnya Ricky naik dan menemui PC di kamarnya.

Baca juga: Terlalu Polos, Aksi Susi ART Peluk Putri Candrawathi Bisa Jadi Kesalahan Fatal, Pakar: Dipengaruhi

Saat ditanya ada kejadian apa, PC hanya menjawab mencari di mana Yosua.

Ricky lalu meminta Brigadir J menemui PC, saat itu Brigadir J juga dalam kondisi emosi karena sikap KM.

"Terus dia jawab si Ricky, sudah kamu dipanggil ibu," ungkap Erman.

Erman mengatakan sekira 15 menit PC berbincang dengan Brigadir J di kamar dalam kondisi pintu dibuka.

Ricky sendiri menunggu Brigadir J mengobrol dengan PC tapi tidak mendengar isi percakapan tersebut.

Erman mengiyakan saat itu Ricky tidak curiga ada kasus pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J kepada PC.

Setelah kelar berbincang dengan PC, Brigadir J menjadi lebih tenang.

Brigadir J juga bungkam saat ditanya Ricky ada masalah apa.

Baca juga: Nomor WA Brigadir J Keluar Grup Keluarga, Dimana Sebenarnya HP Disembunyikan? Pihak Putri C Jawab

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, terlibat perdebatan dengan pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Febri Diansyah.

Awalnya, pengacara Martin Lukas Simanjuntak mempertanyakan kebenaran pernyatan bahwa Putri menderita depresi akibat dilecehkan Brigadir J.

Ia menilai sikap Putri Candrawathi tak tampak seperti seorang korban pelecehan dan menyindir Febri Diansyah yang sempat tertangkap kamera bercanda dengan kliennya.

Menurut Martin, Putri depresi bukan karena pelecehan seksual, melainkan karena harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Baca juga: Kamaruddin Janji Biayai Jika Ferdy Sambo Ganti Pengacara, Apa Tidak Punya Malu, Hotman Disinggung

Pasalnya, setelah terjadinya pembunuhan, Putri dan Ferdy Sambo justru masih melakukan sejumlah perayaan dan terlihat baik-baik saja.

"Saya menduga depresi dan psikisnya (Putri) ini bukan karena pelecehan seksual, tapi karena jadi tersangka, suaminya jadi tersangka dan suaminya dipecat," beber Martin dikutip tvOneNews, Kamis (11/11/2022).

"Tanggal 9 Juni pasca pembunuhan itu, mereka makan-makan sama ajudan. Lalu hari selanjutnya mengganti handphone, mencoba melakukan suap."

Perubahan terjadi ketika kasus Brigadir J mencuat dan pihak keluarga melakukan pelaporan.

Putri Candrawathi tertangkap kamera tertawa saat mendengar kesaksian Daden Miftahul Haq dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (8/1/2022) 
Putri Candrawathi tertangkap kamera tertawa saat mendengar kesaksian Daden Miftahul Haq dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J, Selasa (8/1/2022)  (Kolase YouTube KOMPASTV)

Putri tiba-tiba mengaku depresi meski ada sejumlah hal janggal yang justru makin membantah klaim tersebut.

"Pas dilapor, tanggal 18 Juli oleh kami, tiba-tiba depresi. Ini waras atau gimana, kok depresi bisa dalam keadaan tertentu," tuding Martin.

"Lalu pada saat rekonstruksi, menggunakan baju modis, lenggak-lenggok. Lalu pada saat persidangan mencolek tangannya Mas Febri begini sambil ketawa-ketawa. Itu bukan profile orang korban kekerasan seksual."

Mendengar namanya disebut, Febri berusaha menyela kemudian memberikan penjelasan ketika sudah dipersilakan Martin.

Baca juga: Cerita Susi ART Ferdy Sambo saat Pulang dari Magelang, Putri Candrawathi Sempat Menolak Lakukan Ini

Namun alih-alih memberi keterangan, Febri justru mempertanyakan kapabilitas Martin yang disebutnya tak kompeten memberi analisis psikologi.

"Rekan Martin ini lawyer, tapi tadi dia terlihat seperti seorang psikolog," ujar Febri.

"Yang jelas tidak punya kompetensi untuk menjawab aspek kejiwaan seseorang, itu satu."

Menurut Febri, Putri sudah menjalani tes oleh ahli psikologi yang dikirim Polri sehingga bisa dinyatakan menderita depresi.

Ia juga menjanjikan psikolog terkait akan ditampilkan di persidangan guna memberikan bukti-bukti konkret terkait masalah kejiwaan Putri.

"Nanti pada saatnya, akan ada bukti surat yang diajukan. Psikolog yang melakukan assesment tersebut dihadirkan dalam persidangan sebagai ahli, itu ada lima alat bukti di KUHAP," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved