Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat

Satu Keluarga Tewas di Kalideres Bukan Orang Sembarangan? Aset Miliaran, Tak Mungkin Mati Kelaparan

Mustahil satu keluarga tewas di Jakarta Barat karena kelaparan? ternyata 4 korban di Kalideres sembarangan, memiliki aset bernilai miliaran rupiah.

Editor: Hefty Suud
WartaKota/TribunJakarta.com via TribunWow
Inilah kejanggalan tewasnya satu keluarga di Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, yang jasadnya ditemukan pada Kamis (10/11/2022) sore. 

TRIBUNJATIM.COM - Penyebab satu keluarga tewas di Jakarta Barat hingga kini menjadi misteri.

Empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Penmuan empat mayat satu keluarga itu menggemparkan warga sekitar pada Kamis (10/11/2022) petang.

Jasad korban R (71), M (58), D (40) anak R dan M, serta adik dari pasutri itu B (69), ditemukan sudah membusuk.

Diduga, satu keluarga tewas di Jakarta Barat ini karena kelaparan, tak makan selama tiga minggu.

Hal itu diungkapkan polisi berdasarkan hasil autopsi para korban.

Namun dugaan tersebut dinilai tak mungkin oleh beberapa pihak.

Sebab, keluarga tewas di Jakarta Barat ini memiliki aset bernilai miliaran rupiah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Informasi aset satu keluarga tewas di Jakarta Barat ini disampaikan tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz.

Ia menyebut, keluarga tersebut memiliki aset miliaran.

Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keluarga itu di Perumahan Citra Garden 1

Apalagi disebut bahwa keluarga itu juga memiliki mobil.

Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.

“Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan.

Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek, tidak mungkin dia tidak makan,” terang Umar, Sabtu (12/11/2022).

Baca juga: Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat karena Tak Makan 3 Minggu? Otot Mengecil, Mayat Dipenuhi Kapur

Baca juga: Ada Kapur Barus, Lilin & Bedak dalam Rumah 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Mati Kelaparan

Hal serupa disampaikan oleh Handoyo, kerabat korban.

Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.

"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan.

Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun, kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM.

Sementara, Ris Astuti selaku adik dari korban RM mengaku bahwa korban sangat tertutup bukan hanya ke orang lain termasuk ke keluarganya sendiri.

Sebagai adiknya saja, Ris mengaku dirinya terakhir komunikasi dengan korban sekitar 5 tahun yang lalu.

Baca juga: Posisi Mayat 1 Keluarga dalam Rumah di Kalideres Buat Petugas PLN Syok: Terpisah, Tertinggal Catatan

"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi, apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ucapnya.

Ia berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja. Ia dengan adiknya (korban) RM ini tidak ada masalah.

"Kami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik," katanya.

Ilustrasi satu keluarga yang berada di rumah Kalideres Jakarta dan meninggal dunia, Kamis (10/11/2022).
Ilustrasi satu keluarga yang berada di rumah Kalideres Jakarta dan meninggal dunia, Kamis (10/11/2022). (TribunJakarta.com)

Barang Bukti di Lokasi

Sejumlah barang bukti ditemukan polisi di lokasi tewasnya satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar membeberkan sejumlah barang bukti yang disita berupa telepon genggam hingga beberapa catatan.

Baca juga: Terungkap 1 Keluarga Tewas di Kalideres Tak Mati Bersamaan, sempat Hidup Bersama Mayat: Mumifikasi

Baca juga: Kejanggalan Tewasnya 1 Keluarga di Jakarta, Rumah Tak Berantakan, Ada yang Wafat Sudah Lama: Copot

Adapun catatan berisi struk belanjaan diduga milik para korban.

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022). (Kolase TribunJakarta)

"Itu catatan biasa. Bon bekas dia belanja di (supermarket) Hari-Hari, itu sudah lama, tahun 2021," kata Syafri kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).

Penyebab sebenarnya kematian empat orang anggota keluarga di Kalideres Jakarta, jasad ditemukan Kamis (10/11/2022) petang.
Penyebab sebenarnya kematian empat orang anggota keluarga di Kalideres Jakarta, jasad ditemukan Kamis (10/11/2022) petang. (TribunJakarta.com)

Selain itu, Syafri juga menemukan bedak bayi dan kapur barus dari rumah saat mengevakuasi empat jenazah itu.

Dari keterangan dari dokter, barang-barang itu biasa dipakai untuk menyamarkan bau tak sedap.

"Ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.

Namun, Syafri belum menjelaskan hubungan benda-benda itu dengan kematian korban.

Sebab, belum ada penjelasan dari dokter terkait waktu kematian para korban.

"Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," tuturnya.

Penyebab satu keluarga tewas di Jakarta Barat diduga karena kelaparan

Dikutip dari TribunJakarta, keempat jenazah tersebut ditemukan pada Kamis (10/11/2022).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban.

Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama.

"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama.

Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya kepada Wartawan pada Jumat (11/11/2022).

Berdasarkan hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, keempatnya diketahui tidak makan selama tiga minggu.

Pasma Royce mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, lambung dari mayat tersebut tidak berisi makanan.

Penemuan satu keluarga tewas membusuk di Kalideres karena diduga kelaparan ini mengejutkan banyak pihak.

Pasma pun menyebut, kematian keempat anggota keluarga tersebut memiliki waktu yang berbeda-beda.

"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved