Piala Dunia 2022
Kembali Jadi Volunteer Piala Dunia, Mita Yulian Sasmita Bagikan Tips dan Triknya: Tahun Ini Berbeda
Mita Yulian Sasmita membagikan tips untuk lolos menjadi Volunteer Piala Dunia. Simak kisahnya.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Taufiqur Rohman
"Seperti contohnya mengapa tertarik untuk menjadi volunteer. Ini jangan sampai diisi asal-asalan," papar Mita.
Mita mengimbau untuk mengisi bagian essay ini benar-benar dilakukan dari hari. Alasan yang dituliskan harus bisa meyakinkan para perekrut untuk meloloskan peserta.
Tak hanya alasan terkuat, namun juga akan dinilai mana yang paling layak.
"Maka dari itu harus diisi sungguh-sungguh. Biasanya kalau memang sungguh-sungguh pasti akan terlihat dari hasil jawabannya," ujarnya.
Ditanya soal apakah kemampuan berbahasa Inggris menjadi tolak ukur penting dalam seleksi, Mita menyebut setiap seleksi memiliki kriteria berbeda.
Menurutnya, saat seleksi volunteer Piala Dunia Rusia 2018 lalu, Mita diharuskan mengikuti tes bahasa Inggris terlebih dahulu.
Jika lolos, ia baru bisa mengikuti tahapan tes selanjutnya.

"Nah tapi kalau yang tahun ini berbeda. Tidak ada tes bahasa Inggris. Hanya saja saat sudah lolos akan ada pelatihan untuk bahasa Inggris."
"Tapi tidak menjadi tolak ukur lolos atau tidak. Berbeda dengan sebelumnya. Namun menurut saya memang diharapkan kemampuan bahasa Inggris para peserta ini intermediate."
"Mengingat komunikasi semua dilakukan menggunakan bahasa tersebut," sambung Mita.
Mita berpesan supaya para anak muda atau siapapun yang ingin memiliki pengalaman sepertinya untuk tak takut mencoba.
Meski terlihat sulit, Mita membuktikan bahwa kesungguhan akan membawanya menggapai mimpi.
Ikuti berita seputar Piala Dunia 2022