Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Apa Itu Arti Kata Hustle Culture? Istilah Populer di Kalangan Anak Muda, Kenali Dampak Buruknya

Inilah arti kata hustle culture yang cukup populer di kalangan milenial. Kenali ciri-ciri hingga dampak buruk hustle culture.

Pexels/SHVETS production
Ilustrasi arti kata hustle culture - Kenali ciri-ciri hingga dampak buruk hustle culture. 

TRIBUNJATIM.COM - Di kalangan anak muda, istilah hustle culture mungkin sudah pernah didengar.

Tapi sebagian dari Anda mungkin masih ada yang belum mengetahui arti kata hustle culture.

Fenomena hustle culture bisa dibilang cukup populer di kalangan milenial.

Sebab budaya ini selaras dengan kondisi yang kerap dihadapi oleh orang-orang di usia muda.

Melansir Instagram resmi Kementerian Ketenagakerjaan, hustle culture adalah standar di masyarakat yang menganggap bahwa seseorang hanya bisa mencapai kesuksesan jika dia benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan.

Mereka juga akan bekerja sekeras-kerasnya hingga menempatkan pekerjaan di atas segalanya.

Baca juga: Arti Kata Kicep hingga Nolep, Kumpulan Bahasa Gaul Populer Tahun 2022, Ada Contoh Penggunaannya

Baca juga: Arti Kata Pick Me Girl atau PMG dalam Bahasa Gaul, Istilah yang Populer di TikTok dan Instagram

Dengan kata lain, hustle culture dapat diartikan sebagai budaya gila kerja karena mereka percaya bahwa aspek terpenting dalam hidup adalah mencapai tujuan karier, dengan bekerja secara terus menerus.

Bekerja keras memang baik, namun hustle culture ada di level lain yang bisa sangat membahayakan kesehatan maupun kehidupan sosial seseorang.

Sayangnya, mereka yang terjebak dalam hustle culture seringkali tidak menyadari situasi ini dan menganggapnya sebagai rutinitas yang normal.

Jadi sebelum terlambat, sebaiknya kenali ciri-ciri hingga dampak buruk hustle culture dalam artikel berikut ini!

1. Ciri-Ciri Hustle Culture

a. Tidak Pernah Puas pada Hasil Pekerjaan

Seseorang yang terjebak dalam situasi hustle culture cenderung merasa tidak pernah puas pada hasil pekerjaannya.

Ia merasa harus mengejar kesempurnaan meskipun sudah dapat pujian dari atasan.

Selain itu, dia akan terus membanding-bandingkan hasil pekerjaannya dengan orang lain dan akan merasa stres jika ada yang lebih baik darinya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved