Berita Surabaya
Trauma Masa Kecil Diduga Jadi Sebab Beragamnya Kepribadian Si Pemeran Wanita Video Kebaya Merah
Pengalaman traumatis, diduga menjadi sebab AH (14) pemeran wanita kebaya merah dalam video dewasa kebaya merah, memiliki puluhan kepribadian
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengalaman traumatis, diduga menjadi sebab AH (14) pemeran wanita kebaya merah dalam video dewasa berdurasi 16 menit yang viral di Twitter dan TikTok, beberapa waktu lalu itu, memiliki puluhan kepribadian dalam dirinya.
Icha, ditengarai memiliki lebih dari 31 macam kepribadian dalam dirinya. Temuan dugaan tersebut diperoleh penyidik, bukan dari hasil observasi dan tes psikologi AH yang dilakukan pihak kedokteran.
Melainkan, dari penuturan sang pacar AH yakni pria kelahiran Surabaya, berinisial ACS (29) yang merupakan pemeran pria dalam video dewasa bersama AH, selama menjalani proses penyidikan ataupun penggalian keterangan atas kasus yang menjerat mereka.
Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu menduga, kondisi psikologi AH yang demikian kompleks tersebut dikarenakan pengalaman traumatis pada masa lalu, tepatnya saat masih berusia anak-anak.
Entah pengalaman semacam apa yang melatarbelakangi pembentukan kepribadian yang beragam pada diri AH.
Haryanto masih secara terbuka dengan kemungkinan penjelasan lain dari hasil observasi psikologis AH yang masih dilakukan melibatkan tim psikologi dari Biddokkes Polda Jatim dan RS Bhayangkara Surabaya.
Baca juga: Pemeran Wanita Kebaya Merah Punya 31 Lebih Kepribadian, Polisi Ungkap Sosok yang Mampu Memahami
"Mungkin trauma masa lalu, dan masa kecilnya dia. (Apa masa lalunya) dia enggak cerita. Biar dokter nanti ya yang sampaikan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (21/11/2022).
Sebelumnya, kepribadian AH yang memiliki kecenderungan berubah-ubah berjumlah puluhan itu, bukan diperoleh dari hasil observasi dan tes psikologi AH yang dilakukan pihak kedokteran.
Melainkan, diperoleh penyidik, dari penuturan sang pacar ACS (29) yang merupakan pemeran pria dalam video dewasa bersama AH, selama menjalani proses penyidikan ataupun penggalian keterangan atas kasus yang menjerat mereka.
"Kurang lebih 31 kepribadian. Tapi ini kan berdasarkan hasil keterangan dari cowoknya (ACS). Kalau berdasarkan hasil keterangan dari dokter, belum ada. Karena yang bisa menentukan ini siapa ini siapa (setiap kepribadian) adalah si cowoknya," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (18/11/2022).
Perubahan kepribadian tersebut, dapat termanivestasikan dari cara bersikap dan berperilaku yang ditunjukkan AH.
Meliputi cara berbicara, cara memahami pandangan argumentasi lawan bicara, bahkan cara menatap lawan bicaranya.
Baca juga: Andai Video Kebaya Merah Tidak Viral, 2 Pemerannya Berencana Menikah, Polisi: Terima Apa Adanya
Proses perubahan kepribadian tersebut, tidak dapat diprediksi. Karena sangat bergantung kepada kondisi perasaan dan suasana lingkungan sosial dimana AH berada.
Saking mudahnya kepribadian AH berubah. Harianto, mengatakan, orang lain yang tidak mengenal dan memahami sosok AH sedemikian rupa, diprediksi bakal dengan gampang menganggap AH sebagai sosok aneh.
"Tergantung suasana, dan dia tidak bisa mengontrol. Tiba-tiba berubah. Nah yang dilakukan cowoknya, adalah bagaimana mengembalikan pada posisi Icha. Karena Icha ini memang aslinya, kepribadian. Ngembaliin ke posisi Icha," jelasnya.
Kalau sudah terlanjur mengalami perubahan kepribadian yang mendadak, pada suatu momen, seperti itu. Hanya ACS atau sang pacar yang mampu mengatasinya.
Guna memudahkannya memahami setiap sosok di setiap kepribadian yang berubah, ACS acap menamai setiap kepribadian dari AH.
"Yang menamai cowoknya. 'Oh ini dia sedang jadi si ini, atau si ini'. Cuma itu aja, yang dikasih tahu sama cowoknya, selainnya dia lupa, tapi dia tahu sosoknya. Clara, Luna, Miko dan ada beberapa nama. Orientasinya (perubahan kepribadian) cewek," ungkap Harianto.
Harianto menerangkan, cara ACS mengendalikan setiap pergantian kepribadian dari AH, hanya berusaha melayani setiap kontak dan komunikasi yang ditujukan oleh masing-masing kepribadian yang muncul secara mendadak dari diri AH.
Tujuan dari menjalin komunikasi intens terhadap setiap sosok dari kepribadian AH yang bermacam-macam itu, adalah untuk segera mengembalikan kepribadian asli dari AH atau yang karib disapa 'Icha'.
"Dia yang mensetting mengembalikan lagi. Karena yang mengenal hampir semua kepribadian itu ya si cowok ini, dan kepribadian yang lain lain mengenal si cowok ini. Hanya komunikasi. Hanya diajak ngobrol aja," terang pria yang juga menjabat sebagai Kanit III Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim itu.
Masih berdasarkan keterangan yang digali dari ACS. Harianto menduga, penyebab begitu mudahnya kepribadian AH berubah-ubah dengan ataupun tanpa sebab, karena adanya pengalaman traumatis masa lalu atau masa kecil dalam hidup AH.
"Mungkin trauma masa lalu, dan masa kecilnya dia. (Apa masa lalunya) dia enggak cerita. Biar dokter nanti ya yang sampaikan," katanya.
Kendati begitu kompleksnya kondisi psikologi AH. Harianto mengatakan, setiap pergantian kepribadian dari wanita kelahiran Malang itu, tidak diikuti oleh kecenderungan perilaku yang bersifat ofensif dan destruktif terhadap diri sendiri atau orang lain.
"Enggak ada (melukai diri). Semua pribadi normal, yang baik baik saja kok. Iya baik, (perubahan kepribadian AH) diterima masyarakat (tidak mengganggu secara sosial). Ya cara ngomong, cara memandang, dan cara melihat orang," jelasnya.
"Makanya, saat dia berubah dari Icha ke kepribadian lain, maka dia akan lupa siapa yang ada di depan dia. Ketika dia jadi Icha, dia lupa pernah berubah lagi," pungkasnya.
Sekadar diketahui, AH, si pemeran wanita berkebaya merah, bersama ACS teman prianya dalam video viral tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka, Senin (7/11/2022), setelah dilakukan penangkapan di sebuah kosan kawasan Jalan Medokan Semampir, Gunung Anyar, Surabaya, Minggu (6/11/2022).
Keduanya, terpaksa menelan batunya, karena terbukti memproduksi konten informasi berupa video dan foto dewasa. Lalu memperjualbelikannya.
Hasil temuan penyidik dari penyitaan dan analisis Laboratorium Forensik terhadap barang bukti.
Mulai dari laptop MSI wama hitam, sebuah hardisk merek WD warna hitam, sebuah hardisk eksternal merek Toshiba warna hitam, sebuah handphone merek Realme C11, dan sebuah handphone merek Realme C33.
Di dapati, pasangan tersebut telah memproduksi 92 video dan 100 foto dewasa. Dan beberapa diantaranya, bukan hanya diperankan oleh keduanya. Karena didapati sebuah judul video dewasa bertajuk; 1 lawan 3.
Ternyata, puluhan video dan ratusan foto tersebut diproduksi sejak Januari 2022. Bahkan mereka menjual video dewasa tersebut, seharga Rp750 ribu, hingga dua juta rupiah.
Dan, para pembeli, dapat melakukan pemesanan tema, adegan, kostum termasuk jalan cerita video dewasa tersebut, melalui dua akun Twitter yang dikelola kedua tersangka.
Akun Twitter tersebut bernama @ainturslvt dan @meamora. Bagi calon pembeli yang berminat dengan jasa layanan dokumentasi video dewasa yang dibuat keduanya, dengan penawaran harga yang telah disodorkan kedua tersangka.
Maka, si pembeli yang telah sepakat dengan nilai harga yang ditawarkan atas pesanan kostum berserta adegan dewasa yang diinginkannya.
Si pembeli akan diberikan sebuah link akun media percakapan (Chatting) Telegram, lengkap dengan password untuk mengakses video dewasa yang telah menjadi pesanannya.
Kedua pemeran video dewasa tersebut, terancam Pasal 1 UU No 44 tahun 2008 Tentang Pornografi, menyatakan bahwa setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan atau menyediakan pornografi yang secara ekspilisit memuat:
1) Persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang; 2) Kekerasan seksual. 3) Mastrubasi atau onani. 4) Ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan. 5) Alat kelamin; atau 6) Pornografi anak
Dan atau Pasal 27 ayat 1 UU ITE No 19 Tahun 2016. Ancaman tindak pidana penyebaran konten dewasa di media sosial, pada UU Informasi Dan Transaksi Elektronik Pasal 45 ayat 1 UU No.19 Tahun 2016 tentang ITE Ancaman yang akan dikenakan kepada pelaku adalah penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak satu miliar rupiah.
Polisi melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Hingga akhirnya berhasil menangkap seorang tersangka baru, berinisial CZ (22) mahasiswa kelahiran Denpasar, Bali, yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo.
CZ terlibat sebagai model atau pemeran wanita dalam sebuah tema video dewasa bersama ACS (29) warga Surabaya, dan AH, bertemakan hubungan badan dengan tiga orang (Threesome).
Pembuatan video tersebut, dilakukan mereka pada Bulan Maret 2022. Tempatnya di sebuah kamar hotel kawasan Kecamatan Gubeng, Surabaya. CZ dibayar tiga juta rupiah, oleh AH, karena terlibat dalam pembuatan video tersebut.
CZ, akhirnya diamankan pertama kali oleh penyidik di sebuah kawasan Kabupaten Sidoarjo, pada Kamis (10/11/2022). Usai menjalani serangkaian penyidikan, CZ akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di Ruang Tahanan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, pada Jumat (11/11/2022).