Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa Cianjur

Setelah Gempa Cianjur, Wirang Birawa Berharap Firasat Buruknya Tak Terbukti, 'Daripada Membawa Duka'

Sosok Wirang Birawa yang kerap mengungkap ramalannya ikut menunjukkan kesedihan atas gempa yang terjadi di Cianjur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Pondok Pesantren di Kampung Garogol Desa Cibulakang ambruk karena gempa Cirebon. 

TRIBUNJATIM.COM - Gempa bumi yang terjadi di Cianjur membuat masyarakat Indonesia berduka.

Sosok Wirang Birawa yang kerap mengungkap ramalannya ikut menunjukkan kesedihan.

Wirang Birawa memiliki harapan khusus soal tragedi ini.

Ia tak mau firasat buruknya terjadi.

Baca juga: Peduli Korban Gempa Cianjur, Ratusan Siswa MI Al Falah Wates Kediri Galang Donasi dan Sholat Gaib

Diberitakan sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Gempa Cianjur itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa. Mayoritas merupakan anak-anak.

Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.

Baca juga: Kondisi Terkini Adik Dinar Candy Korban Gempa Cianjur, Kakak Pilu: Ya Allah Aku Biayai Uang Halal

Bagi Wirang Birawa, kejadian gempa bumi di Cianjur ini sungguh jadi duka jelang penghujung tahun 2022.

Dalam akun sosial medianya, Wirang Birawa buka suara soal bencana gempa di Cianjur.

Hal itu dibagikan Wirang Birawa melalui akun Instagram pribadinya @wirangbirawa, Senin (21/11/2022).

Dalam unggahannya, Wirang Birawa bagikan update BMKG mengenai gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Pada foto yang diunggahnya, master firasat itu membagikan ulang tangkapan layar akun Twitter BMKG mengenai gempa Cianjur, Jawa Barat.

"#Gempa Mag: 5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok: 6.84 LS, 107.05 BT (10 km Barat Daya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn: 10 KM, tdk berpotensi tsunami #BMKG," tulis akun BMKG, dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.

Baca juga: Gubernur Khofifah Siapkan Bantuan untuk Dikirim ke Korban Gempa Cianjur Jawa Barat

Pada keterangan foto, Wirang Birawa menuliskan doanya untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Ia juga menuliskan harapannya dengan singgung soal ramalan Wirang di pengujung tahun 2022.

"Semoga cepat berlalu 2022 .

Semoga Firasat-Firasat yang kemarin tidak terjadi dari pada membawa duka & kesedihan," tulis Wirang Birawa pada keterangan foto.

Sontak unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari para netizen yang merasakan gempa di Cianjur.

Banyak netizen yang turut berdoa agar semuanya baik-baik saja.

Postingan Wirang Birawa soal gempa di Cianjur
Postingan Wirang Birawa soal gempa di Cianjur (Instagram)

Baca juga: Kisah Fadillah Korban Selamat Gempa Cianjur: Kepala Berdarah, Keluar dari Runtuhan Tembok Sendirian

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bumi susulan terus terjadi pascagempa pertama di wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang.

Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 07.30 WIB, telah terjadi 122 gempa susulan.

"Data BMKG menunjukkan bahwa hingga hari Selasa pagi ini, 22 November pukul 07.30 WIB, kita sudah mencatat 122 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan magnitudo terkecil itu 1,5," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).

Kabar baiknya, tren magnitudo gempa susulan cenderung melemah karena magnitudonya semakin kecil.

Frekuensi gempa susulan juga semakin jarang.

"Ini pertanda baik bagi kita semua bahwa tidak lama lagi kondisi akan stabil kembali dan Insya Allah akan aman kembali," ujar Daryono.

Baca juga: Ngerinya Gempa M 5,6 Cianjur, Truk - Angkot Berisi 15 Siswa Tertimbun Tanah Longsor di Jalur Puncak

Daryono mengatakan, dengan magnitudo 5,6, gempa pertama yang terjadi di Cianjur sebenarnya tidak terlalu besar.

Namun, lantaran itu merupakan gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, kerusakan yang ditimbulkan terbilang signifikan.

"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal, jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," jelas Daryono.

Belum lagi, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.

Daryono menyebut, banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan dan semen standar.

Baca juga: Detik-detik Korban Gempa Cianjur Selamat Setelah 4 Jam Tertimbun Minimarket, Warga Lain: Penuh Darah

Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga memperparah kerusakan gempa.

Selain itu, rumah-rumah penduduk di daerah perbukitan atau lereng juga mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.

"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," kata Daryono.

Baca juga: Pengakuan Korban Gempa Cianjur, Rumahnya Roboh, Sang Ibu Selamat Berkat Sembunyi di Samping Kulkas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved