Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Bantu UMKM Keripik Sagu Tempe, Untag Surabaya Buat Mesin Spinner, Waktu Produksi Jadi Lebih Singkat

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) kembali menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat yang melibatkan para dosen dan mahasiswa

Editor: Ndaru Wijayanto
Untag Surabaya
Bantu UMKM Keripik Sagu Tempe, Untag Surabaya Buat Mesin Spinner, Waktu Produksi Jadi Lebih Singkat 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) kembali menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat yang melibatkan para dosen dan mahasiswa Untag Surabaya

Terdapat 2 dosen dan 2 mahasiswa yang ikut serta dalam program tersebut, diantaranya Putu Eka Dewi Karunia Wati ST.,MT selaku dosen teknik industri, Hery Murnawan ST.,MT selaku kaprodi teknik industri untag surabaya, dan 2 mahasiswa yang turut membantu program tersebut yaitu Vinka Aurelia Putri serta Elisabeth Lidya Yulianti. 

Program Pengabdian yang diselenggarakan berupa pembuatan mesin peniris minyak atau yang bisa disebut dengan “Mesin Spinner”. Pembuatan mesin ini ditujukkan untuk UKM Keripik Sagu Tempe milik bu Siti yang terletak di Kota Magetan, Jawa Timur.

Program Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk kegiatan perguruan tinggi yang turut serta membantu pembangunan dan keberhasilan UKM di Indonesia. 

Salah satu strategi yang dapat digunakan agar UKM tetap eksis dikalangan masyarakat saat ini yaitu dengan mempertahankan kualitas dari produk yang dihasilkan. 

Seperti hal nya UKM Keripik Sagu Tempe milik bu siti di Kota Magetan. Produk dari UKM tersebut sudah tersebar luas baik dari dalam kota Magetan hingga luar kota Magetan. 

Kegiatan Pengabdian masyarakat tersebut dimulai dengan melakukan pengamatan/observasi pada UKM Keripik Sagu Tempe, kemudian membuat perancangan mesin peniris minyak guna membantu meningkatkan kapasitas produksi serta mempersingkat waktu dalam proses penirisan minyak.

Baca juga: Permudah Layanan Publik Masyarakat Desa, Tim Dosen Untag Surabaya Ciptakan Aplikasi Simpel Berseri

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap mesin tersebut dan mengimplementasikannya pada UKM Keripik Sagu Tempe.

“Mesin peniris minyak dirancang dengan kapasitas yang cukup besar yaitu 5 kg atau setara dengan 2 kali hasil penggorengan disamping itu, mesin spiner hanya membutuhkan waktu 2-3 menit untuk 1 kali putaran ” Ujar Putu, (26/10/2022). 

“Jika hasil produksi UKM Keripik sagu Tempe sebanyak 12-15 kg, maka penirisan dengan mesin spiner hanya berlangsung 3-4 kali dengan total waktu yang diperlukan sebanyak 8 menit sedangkan untuk proses penirisan manual membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam untuk kapasitas yang sama” Imbuhnya

Waktu produksi UKM Keripik Sagu Tempe secara manual membutuhkan waktu 26 menit per kilogram. Sehingga untuk membuat 12 kilogram keripik tempe membutuhkan waktu 312 menit atau 5,6 jam. 

Sedangkan waktu produksi dengan menggunakan spinner membutuhkan waktu 15 menit per kilogram. Apabila UKM tersebut memproduksi 12 kilogram keripik tempe maka dibutuhkan waktu 180 menit atau 3 jam dengan mesin spiner.

Selisih waktu produksi sebelum dan sesudah menggunakan spinner yaitu 2,6 jam. Apabila  UKM tersebut dalam 1 hari memiliki waktu kerja 6 jam maka kapasitas keripik tempe yang dihasilkan yaitu (6 jam x 60 menit) / 15 = 24 kg /hari.

“Penggunaan mesin spinner membuat kapasitas produksi keripik tempe meningkat menjadi 24 kilogram per hari dan hal tersebut tentu dapat membantu memenuhi seluruh permintaan UKM Kripik Sagu Tempe” Ungkap Hery Murnawan, (26/10/2022). 

“Harapan dari adanya mesin spinner dapat membantu mempercepat proses produksi pada UKM Keripik Sagu Tempe bu Siti, disamping itu kualitas dari produk yang dihasilkan harus tetap terjaga sebelum dipasarkan ke konsumen.” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved