Berita Jatim
Ratusan Pasien HIV/AIDS di Trenggalek Rutin Jalani Pengobatan, Paling Banyak Kecamatan Panggul
Berbagai upaya dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek untuk menekan angka penularan HIV/AIDS.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Berbagai upaya dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek untuk menekan angka penularan HIV/AIDS.
Mulai dari sosialisasi bahaya seks bebas, dan penggunaan obat-obatan terlarang, hingga mengajak ODHA (orang dengan HIV/AIDS) untuk rutin berobat.
Dengan rutin berobat diharapkan virus yang ada di tubuh ODHA melemah sehingga tidak bisa menularkan ke orang lain.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Saeroni mengatakan terdapat 349 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Trenggalek.
186 pasien di antaranya adalah laki-laki dan 163 pasien berjenis kelamin perempuan.
Dari jumlah tersebut 147 pasien rutin menjalani pengobatan sedangkan beberapa pasien lainnya sudah meninggal dunia dan ada juga yang putus berobat karena pindah domisili.
"Tahun ini kita melakukan skrining kepada 10.407 orang, dan kita temukan ada 43 kasus baru," kata Saeroni, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Cerita Pasangan Suami Istri ODHA di Tulungagung yang Mau Terbuka, Sempat Jadi Korban Diskriminasi
Skrining tersebut dilakukan diutamakan kepada kelompok berisiko. Misalnya saja pada pasangan ODHA, atau juga anak dengan orang tua ODHA.
Selain itu, Dinkes juga melakukan skrining kepada penghuni Lapas (lembaga pemasyarakatan) pasien TB (tuberkolosis), dan ibu hamil untuk mendeteksi sedini mungkin penularan HIV AIDS.
"Dalam melakukan skrining itu ada juga (orang) dari luar sudah positif (HIV-AIDS) masuk ke Trenggalek, baru mau diperiksa dia sudah pindah ke tempat lain. Bisa wanita pekerja seks komersial maupun pria pekerja seks komersial," lanjutnya.
Pasien yang baru ditemukan tersebut langsung diobati oleh Dinkes dengan harapan bisa memutus mata rantai penularan.
"Pengobatannya bisa dilakukan di RSUD dr Soedomo, maupun di puskesmas di setiap kecamatan," jelas Saeroni.
Jika dilihat dari sebarannya, pasien HIV-AIDS terbanyak ada di Kecamatan Panggul dengan 9 pasien, disusul Kecamatan Karangan dengan 8 pasien, Kecamatan Watulimo dengan 7 pasien, Kecamatan Pule dengan 6 pasien, dan seterusnya.
Saeroni juga menyebutkan, rentang usia ODHA berbeda-beda mulai dari anak kurang dari 1 tahun berjumlah 7 anak hingga usia lanjut berjumlah 55 orang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com