Gunung Semeru Erupsi
Bentak Petugas, Pria Berpeci Menolak Dievakuasi saat Semeru Erupsi, Begini Reaksi Bupati Lumajang
Beredar video yang menampakkan seorang pria dengan menggunakan peci dan baju gamis putih menolak dievakuasi usai erupsi Gunung Semeru terjadi.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Beredar video yang menampakkan seorang pria dengan menggunakan peci dan baju gamis putih menolak dievakuasi usai erupsi Gunung Semeru terjadi.
Video yang diunggah di Tiktok tersebut sontak viral.
Pria tersebut terlihat membentak petugas yang hendak melakukan evakuasi. Dirinya bersikukuh tinggal di sebuah bangunan yang disebut penggungah video sebuah pondok pesantren.
Video tersebut dikabarkan diambil di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
"Dari dulu saya tidak pernah lari. Ini urusan saya," bentaknya kepada petugas.
Baca juga: Langit Kota Probolinggo Diselimuti Kabut Putih Dampak Awan Panas Semeru, Warga Diimbau Pakai Masker
Baca juga: Penampakan Ngerinya Dusun Kajar Kuning Porak-poranda Dihujani Awan Panas Semeru, Rumah Tertimbun
Petugas masih tetap bersikukuh untuk mempersuasi pria tersebut agar mau direlokasi. Namun usaha itu sia-sia.
Menanggapi kabar viral tersebut, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq membenarkan video tersebut terjadi di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
"Kami menerika informasi dari warga Supit Urang memang benar ada tidak mau dievakuasi. Namun di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren. Ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," kata Thoriq ketika dikonfirmasi.
Thoriq menegaskan pihaknya akan terus melakukan evakuasi untuk mengamankan warga dari bahaya erupsi Semeru. Ia meminta semua warga agar mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Harus dievakuasi. Itu yang sedang kami tangani dan akan dilakukan evakuasi dan relokasi, tetap harus evakuasi," tegasnya.