Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembunuhan Brigadir J

Apa Itu Tes Poligrafi? Ini Hasil Uji Kebohongan 5 Terdakwa Pembunuhan Brigadir J, PC Tidak Jujur?

Mengenal apa itu tes poligraf dan bagaimana cara kerjanya? Ini hasil tes poligraf para terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J. PC paling banyak bohong?

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Ilustrasi hasil tes poligraf para terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J. Bripka RR, Kuat Maruf, Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi. 

Di ruang pemeriksaan itu, ia mengaku diminta bercerita peristiwa tanggal 7 Juli di Magelang, meski ia tidak mampu. Pada akhirnya, Putri tetap menjalani tes poligraf, dalam kondisi tersebut.

"Waktu itu saya diperiksa oleh dua orang salah satunya bapak Aji ini, saya diperiksa di ruangan tertutup yang kedap suara dengan dua orang pria, dan saya diminta menjelaskan dari tanggal 2 sampai tanggal 8, tanggal 7-nya saya berhenti, saya menyampaikan … saya tidak sanggup karena saya tidak mau menceritakan tentang kejadian kekerasan seksual tersebut," kata Putri di ruangan sidang, Rabu (14/12).

"Namun salah satu pemeriksa menyampaikan: 'Ibu harus menceritakan karena Ibu sudah di sini'. Kalau tidak salah itu yang menyampaikan adalah Bapak Aji sendiri," lanjutnya.

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022). (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

Putri pun mengaku menangis saat itu. Dia pun mengaku terpaksa mengikuti proses poligraf karena takut dibilang tak kooperatif.

"Saya menangis karena di dalam ruangan itu hanya ada dua orang pria, saya harus menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang saya alami tanpa didampingi oleh psikolog atau pengacara," ujar Putri sambil tersedu-sedu.

"Saat itu saya hanya bisa menangis, tapi diminta untuk melanjutkan, dan saya melanjutkan karena saya takut dibilang kooperatif dalam pemeriksaan," kata Putri.

Baca juga: Ternyata Putri Candrawathi Cinta Pertama Sambo, Percaya Cerita Istri Dilecehkan Yoshua: 1000 Persen

Baca juga: Pengakuan Bharada E Soal Putri Candrawathi Berbisik Menyebut CCTV, Ferdy Sambo Sosok yang Ditakuti

Adapun Kuat Ma'ruf mengaku sudah berkata jujur ketika menjalani tes poligraf atau lie detector. Namun hasil tes itu menunjukkan ada pernyataannya yang mengindikasikan bohong.

"Saya sudah jujur tidak melihat, tapi di poligraf kok [dibilang] masih berbohong," kata Kuat sambil tersenyum. Pernyataannya itu membuat hakim serta pengacara Kuat tertawa.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso mengatakan majelis nanti yang akan menilai apakah pernyataan Kuat Maruf berbohong atau jujur. "Baik nanti majelis yang akan menilai," terang hakim.

Apa itu tes poligraf

Tes Poligraf merupakan sebuah tes untuk mendeteksi kebohongan.

Sementara Poligraf merupakan mesin di mana beberapa ('poli') sinyal dari sensor direkam pada satu strip kertas bergerak ('grafik).

Dalam tes Poligraf akan mendeteksi sejumlah indikator fisiologis yakni denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit.

Dari indikator tersebut dalam tes Poligraf tersebut dapat mengindikasikan bahwa seseorang tidak jujur ​​saat ditanya serangkaian pertanyaan.

Baca juga: Kuat Maruf Dinyatakan Bohong Lie Detector, Sebut Brigadir J Duri, Sopir Ferdy Sambo: Itu Kan Robot

Dikutip dari laman Howstuffworks, tes Poligraf biasanya digunakan dalam proses penyidikan kepolisian.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved