Berita Malang
Rekomendasi Kuliner Malam di Malang, Cicipi Nikmatnya Sego Penjara, Cuma Rp 3000 Bikin Perut Kenyang
Apa yang terlintas dipikiran Anda tentang penjara? jeruji besi? menyeramkan? atau terkesan menakutkan bukan?. Eits, jangan takut dulu.
Penulis: Septyana Cahyani | Editor: Ndaru Wijayanto
Pria asal Kabupaten Pamekasan ini mengaku sangat menyukai menu usus.
"Lebih enak makan usus ketimbang daging ayam. Setiap makan disini menunya tidak pernah pindah-pindah tetap harus makan usus," katanya.
Berjualan dirumahnya yang memiliki tingkat 2 lantai, lantai pertama untuk berjualan dan garasinya dipakai untuk tempat makan pembeli. Pelanggan yang datang dari berbagai macam kalangan usia.
Di dinding warung juga terdapat tulisan "Bungkus Di Depan dan Makan Di Samping". Ya, untuk pembeli yang ingin makan ditempat harus memesan makanannya lewat pintu samping, sedangkan untuk pembeli yang ingin dibungkus di bawa pulang ke rumah memesan di depan warung.
Sekilas Cerita Sego Penjara
Sekilas kisah cerita di balik nama "Sego Penjara" ini berasal dari pembeli Warung Mami Cukam.
Menurut Sumarmi pemilik Warung Mami Cukam mengatakan, pembelinya di tahun 1985 berasal dari kalangan menengah kebawah. Seperti, pedagang asongan, penjual majalah, dan tukang semir. Jika mereka tidak mendapatkan penghasilan uang. Mereka akan membeli nasi yang hanya berisikan sayuran dan tidak ada lauk pauk.
"Wes mi aku penjarakan saja, gak pakai ikan," ucap Sumarmi menirukan gaya bicara pembelinya.
Sumarmi melanjutkan, namanya sego penjara itu nasi yang hanya dicampur sayuran dan tempe. Dulu, harganya cuma Rp 100, akhirnya naik menjadi Rp 1.000, naik lagi dan harga terakhir sampai sekarang itu Rp 3.000.
Awal Mula Berdirinya Warung Mami Cukam
Sumarmi yang biasa di panggil Mami ini menceritakan awal mula Warung Mami Cukam Berdiri.
Awalnya, yang berjualan untuk pertama kali adalah orangtua dari Sumarmi. Dikarenakan usia orangtuanya yang telah lanjut, maka digantikan oleh Sumarmi.
"Awal mula berjualan pertama kali oleh orangtua. Karena orangtua saya sudah tua, maka tahun 1985 digantikan oleh saya," ucap Sumarmi.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2017 Warung Mami Cukam pindah ke lokasi di Jl. Puntodewo No.1 A, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
"Dulu saya berjualan ngemper di depan gedung perempatan cukam jalan Kebalen. Tahun 2017 pindah berjualan di rumah sendiri agar tidak jauh untuk belanja ke pasar," ungkapnya.
Sumarmi juga menceritakan jika dirinya dipanggil mami itu berasal dari nama belakangnya mi, akhirnya sama pembeli disebut mami. Sedangkan, cukam berasal dari tempat ia berjualan terdahulu yaitu di di depan gedung perempatan cukam.