Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Natal dan Tahun Baru 2023

Sambut Kelahiran Yesus, Sejarah Tradisi Memberikan Hadiah yang Telah Berlangsung Ratusan Abad

Salah satu tradisi hari Natal adalah memberikan hadiah kepada orang terkasih. Ternyata, tradisi ini sudah berlangsung sangat lama, sejak zaman Romawi.

Editor: Olga Mardianita
Freepik/pvproductions
Tradisi memberikan hadiah di hari Natal telah berlangsung ratusan abad. Awalnya, orang-orang di zaman Romawi terinspirasi dari orang Majus dalam Alkitab yang memberikan hadiah saat sambut kelahiran Yesus. 

Namun pada abad ke-18, pemberian hadiah menjadi tradisi utama dari perayaan Natal.

Tradisi di Era Victoria

Baca juga: 8 Film Bioskop yang Tayang untuk Menemani Libur Natal dan Tahun Baru: Komedi hingga Horor

Berlanjut ke era Victoria (1837-1901), orang-orang mulai membawa kehangatan dan semangat pada hari Natal dengan membuat perayaan ini lebih banyak tentang keluarga.

Banyak orangtua yang mulai merayakan hari Natal dengan memberikan hadiah pada anak-anak mereka melalui berbagai macam permainan.

Salah satu permainannya adalah cobweb party. Di mana, setiap anggota keluarga diberi warna, kemudian ditunjukkan ke sebuah ruangan yang disilang dengan berbagai warna benang.
Tugasnya adalah memilih warna yang kita inginkan, lalu mengikutinya untuk menemukan di mana hadiah berada.

Bagi orang-orang dalam periode ini, memberikan hadiah juga menggambarkan ekspresi kebaikan dan kegembiraan perayaan hari Natal.

Hadiah Natal Jadi Lebih Komersil

Santa Claus membagikan hadiah natal kepada anak-anak pengunjung Lenmarc Mall Surabaya, Selasa (25/12/20218).
Santa Claus membagikan hadiah natal kepada anak-anak pengunjung Lenmarc Mall Surabaya, Selasa (25/12/20218). (TRIBUNJATIM.COM/HEFTY SUUD)

Baca juga: Amankan Perayaan Natal, Ratusan Polisi Diterjunkan Jaga Gereja di Jember

Saat ini, perayaan hari Natal tampaknya hanya tentang hadiah.

Iklan Natal telah ada di surat kabar sejak tahun 1820 dan Sinterklas juga telah muncul di toko-toko sejak tahun 1840.
Pada tahun 1867, department store Macy's di New York memutuskan untuk tetap buka sampai tengah malam pada Malam Natal untuk memungkinkan para konsumen melakukan pembelian hadiah Natal di menit-menit terakhir.

Banyak yang berpendapat bahwa Natal akan sangat berbeda tanpa banyaknya iklan dan tempat untuk membeli hadiah bagi orang yang mereka cintai.

Kendati demikian, sebagian besar orangtua dari anak-anak kecil tidak mau menghilangkan sama sekali apa yang disebut sebagai Natal "komersial" itu.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Waspadai 7 Titik Rawan Kemacetan di Kota Batu

Dan tradisi bertukar hadiah pun semakin meluas, tidak hanya dari orangtua ke anak, melainkan juga dari teman ke teman, atau saudara-saudara dan lainnya.

---

Artikel ini telah ditayangkan oleh Kompas.com.

Berita Jatim dan berita Natal dan tahun baru 2023 lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved