Berita Viral
Kebohongan Pria Batal Nikah H-1 Dikuak Eks Calon Istri, Ngaku Kembalikan Uang, Kuak Fakta Sebenarnya
Dona (27), mantan calon istri pria bernama Anjas di Palembang yang batal nikah h-1 merasa difitnah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNNJATIM.COM - Kasus pasangan di Palembang batal nikah H-1 masih berlanjut.
Setelah pihak pria yang batal nikah H-1 memviralkan masalah uang kurang Rp 700 ribu, pihak wanita akhirnya angkat bicara.
Dona (27), mantan calon istri pria bernama Anjas merasa difitnah atas tuduhan dari pihak pria yang menurutnya berbohong.
Ia membantah soal uang yang dibelikan motor hingga isu gagal nikah empat kali.
Sebelumnya, Anjas mengaku pernikahan itu dibatalkan dipicu soal uang Rp 700.000.
Lalu ditambah sikap kasar Dona ke ibunya.
Setelah viral, Dona, sapaan akrab Maradona buka suara.
Dona menegaskan, pembatalan nikah H-1 itu dilakukan oleh pihak mempelai pria, yakni Anjas.
Hal itu disampaikan Dona saat mendatangi Mapolsek Pengandonan, Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis (29/12/2022).
"Batal nikah itu memang ada, tapi bukan dari saya, dari mempelai pria."
Penyebab batalnya karena ada keselisihpahaman," katanya, dilansir dari TribunSumsel.com.
Baca juga: Dona Batal Nikah H-1 Tak Takut Dilaporkan ke Polisi, Sebut Rp35 Juta Sudah Diikhlaskan Anjas
Dalam kesempatan itu, Dona juga membantah dirinya disebut telah gagal menikah sebanyak 4 kali.
"Tidak benar itu, ini baru pertama kalinya saya akan menikah dan yang membatalkan pernikahan pihak pria," jelas Dona, mengutip dari Sripoku.com via Tribunnews.
Selain itu, Dona juga memberikan klarifikasi soal maskawin dan sejumlah uang yang diberikan oleh pihak Anjas.
Menurutnya, maskawin dua suku, uang Rp 6,7 juta, dan kain songket sudah ia kembalikan.
Pengembalian itu, kata dia, disaksikan oleh Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Desa (P2UKD) dan aparat desa.
Baca juga: Nasib Wanita Palembang Batal Nikah H-1, Dicari Warga hingga Terancam Dipenjara, Dianggap Bikin Malu
Dona juga membantah isu yang menyebut uang Rp 35 juta dari Anjas digunakan untuk membeli sepeda motor.
"Mana mungkin mau beli motor N-Max, logikanya motor itu harganya Rp 30 jutaan," ujarnya.
Adapun, uang permintaan Dona senilai Rp 35 juta itu sudah dibelanjakan untuk persiapan hajatan dan telah diikhlaskan oleh pihak calon mempelai pria.
Lebih lanjut, Dona menjelaskan terkait uang Rp 35 juta yang diberikan oleh Anjas.
Awalnya, sudah disepakati kedua belah pihak soal uang permintaan dari Dona senilai Rp 40 juta.
Rinciannya, Rp 35 juta merupakan permintaan Dona, dan Rp 5 juta adalah uang asap.
Dari jumlah Rp 40 juta itu, pihak Anjas baru memberikan senilai Rp 35 juta, sedangkan sisanya menyusul.
Sementara soal uang senilai Rp 2,7 juta yang juga dipertanyakan, itu digunakan untuk biaya mengurus buku nikah dan sewa tempat antar-antaran.
Hal lain yang juga dibantah oleh Dona adalah soal kabar yang menyebut dirinya membanting pintu di depan calon ibu mertua.
Dona mengklaim tuduhan itu dialamatkan pada dirinya untuk alasan pembatalan pernikahan.
"Tidak benar itu semua fitnah, saya tidak membanting pintu, itu alasan mereka membatalkan pernikahan," tegasnya.
Terakhir, Dona meminta maaf kepada warga Desa Blambangan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU.
"Saya beribu-ribu minta maaf karena kasus ini berdampak pada warga Desa Blambangan," tandasnya.
Versi Anjas
Sebelumnya diberitakan, penyebab batalnya pernikahan pria yang bernama Anjas asal Palembang ini karena kurangnya uang Rp 700 ribu.
Tak hanya itu, dengan kekurangan uang tersebut membuat ibunda Anjas harus mengalami tindakan yang kurang mengenakan dari pihak keluarga DN hingga dibentak.
Atas kejadian itu, Anjas akhirnya membatalkan pernikahannya dengan DN H-1 akad nikah.
Beberapa hari sebelum pernikahan Anjas dan DN, pihak keluarga calon mempelai perempuan meminta uang tambahan sebesar Rp 6,7 juta yang disebut untuk menutupi kekurangan biaya pernikahan.
Padahal sebelumnya, Anjas telah memberikan uang sebesar Rp 35 juta dan emas sekitar 13 gram sebagai mahar saat lamaran yang digelar pada November 2022.
Pihak mempelai pria pun memberikan uang tambahan yang diminta oleh keluarga DN, namun mereka hanya menyanggupi sebesar Rp 6 juta.
Baca juga: Wanita yang Batal Nikah H-1 Ogah Hidup Susah, Tetangga Sebut Selera Calon Anjas Tinggi: Memanfaatkan
Saat berkunjung ke rumah calon istrinya pada H-1, Anjas terkejut melihat persiapan acara pernikahannya.
Saat itu di rumah DN hanya terpasang terpal tanpa dekorasi apa pun selayaknya acara pernikahan.
"(Rp 6,7 juta) Itu uang tambahan untuk orang tua dia (DN) katanya, daktau mungkin kalu untuk tenda, daktaunyo dak katek ( tidak ada) tenda," kata Anjas, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (25/12/2022).
Bahkan menurut Anjas, tenda yang terpasang di rumah calon istrinya itu lebih mirip dengan tenda yang terpasang pada acara kematian.
"Persiapannya seperti (acara) orang kematian, tenda terpal bae, biasanya kan ada tenda putih biru, ini dak katek, cuma sepetak satu terpal," ujar Anjas.
Baca juga: Keluarga Pengantin Wanita yang Minta Uang Rp700 Ribu Kini Menghilang Setelah Viral Batal Nikah H-1
Saat hendak menanyakan perihal persiapan acara pernikahannya kepada keluarga calon istrinya, Anjas justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.
Keluarga DN justru memaki dan membentak ibu Anjas. Mereka pun menagih kekurangan uang tambahan yang dimintanya sebanyak Rp 700.000.
Tak terima ibunya diperlakukan seperti itu, Anjas memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan DN saat sehari sebelum acara.
"Aku marah lah (ibu ditunjuk-tunjuk), itu wong tuo aku," ucap Anjas.
Pihak keluarga Anjas pun menuntut DN dan keluarganya mengembalikan mahar yang telah mereka terima, yakni emas sekitar 13 gram dan uang sebesar Rp 35 juta.
Namun, DN dan keluarganya tak mampu mengembalikan uang Rp 35 juta tersebut karena telah dibelikan motor seharga Rp 30 juta.
Berita pernikahan batal H-1 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com