Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pimpinan Yayasan Diduga Aliran Sesat di Gowa, MUI Kumpulkan Bukti, ini Larangan 'Bab Kesucian'

Sosok pimpinan yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah akhirnya diketahui, ada dugaan aliran sesat di Gowa.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribun Gowa
Aliran Sesat di Gowa yang tengah viral dibicarakan di media sosial bernama Bab Kesucian, inilah ternyata sosok pemimpinnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok pimpinan yayasan yang diduga aliran sesat di Gowa akhirnya terungkap.

Pimpinan Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah itu adalah Wayang Hadi Kesumo (48).

Awalnya di media sosial sedang ramai sorotan adanya aliran sesat yang berkembang di Gowa.

Beredar informasi sebuah bernama Bab Kesucian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga sesat, Selasa (2/1/2023)

Aliran itu diduga sesat lantaran melarang pengikutnya memakan ikan dan daging.

Banyak diskusi menyebut larangan yang dianjurkan begitu tak lazim.

Bahkan beredar informasi juga bahwa tidak dianjurkan shalat.

Informasi tersebut beredar luas di jagat maya atau media sosial sepert instagram.

Dugaan aliran sesat itu dalam naungan sebuah Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah.

Diduga aliran sesat bernama Bab Kesucian. 

Baca juga: Nasib Artis Dulu Pernah Terjerumus Aliran Sesat & Rela Makan Makanan Jin, Kini Bersyukur Telah Bebas

Lokasinya di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa

Menanggapi hal tersebut, Ketua MUI Gowa, KH Abu Bakar Paka membenarkan informasi yang beredar itu.

Dia mengatakan saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi tentang hal tersebut.

Pihak MUI hingga kini masih kumpulkan bukti yang jelas terkait dugaan sesatnya ajaran di yayasan tersebut.

Pihak MUI masih kumpulkan bukti aliran sesat di Gowa
Pihak MUI masih kumpulkan bukti aliran sesat di Gowa (Tribunnews.com)

Pimpinan Yayasan bernama Nur Mutiara Makrifatullah, Wayang Hadi Kesumo (48) angkat bicara soal tudingan ajarannya diduga aliran sesat.

Sosok Hadi akhirnya diketahui asal usulnya.

Hadi merantau ke Gowa sejak 2011.

Berselang beberapa waktu ia pun mendirikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah beridiri 2019.

Lokasinya, di Kampung Butta Ejayya, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.

Baca juga: Sosok Pemimpin Hakekok Aliran Sesat, Ajak Mandi Pengikut Lalu Masuk Hutan, Jejak Ayah Diungkap Warfa

Saat ditanya terkait aliran di yayasannya yang sesat, Hadi membantah.

Bang Hadi membantah soal dugaan aliran sesat tersebut.

Dia mengaku, pihak MUI Sulsel tidak pernah klarifikasi dan berkoordinasi dengannya.

Apalagi, setelah viralnya di dunia maya tentang aliran yang diajarkan Hadi diduga sesat.

"Yang mengviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulsel, nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarivikasi, tidak pernah datang menanyakan," ujarnya saat ditemui, Selasa (1/1/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunGowa.com.

Ia juga menyayangkan dan menganggap sepihak orang yang mengambil foto tanpa izin lalu menulis kata-kata dugaan sesat.

Baca juga: Lagu Suga BTS Diprotes Muat Pidato Jim Jones Pemimpin Aliran Sesat, Big Hit Entertainment Minta Maaf

"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarivikasi, tampa bertanya, itukan sepihak," katanya.

"Apabila saya sesat seharusnyakan dibimbing, kalau melihat yang salah, bukan menyalahkan, memperbaiki yang salah bukan dengan cara yang salah. Apalagi mengambil gambar tanpa izin, memposting di media sosial, meletakkan kata-kata sesat itu bagaimana," sambungnya.

Ia mengaku merasa dirugikan tentang tudingan yang menyebar luas di dunia maya.

Apalagi menurutnya, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah memiliki surat dari Kemenkumham.

"Saya sebagai yang dibicarakan di media sosial itu merasa dirugikan, mencemarkan nama baik Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Padahal Yayasan kami memiliki surat keputusan Kemenkumham," ujarnya, pria asal Solo ini.

"Jadi bukan bodong, kalau memang kami ini sesat, seharusnya diadakan pembinaan, bagaimana yang di luar sana yang lebih sesat lagi, kenapa itu tidak dibimbing atau dikasih pembinaan," lanjutnya.

Dia membantah soal tudingan melarang salat.

Begitupun dengan pelarangan atau mengharamkan memakan daging dan ikan.

Hadi pun menanyakan bukti dirinya sesat. Begitu pula dengan tentang mengharamkan makan daging dan ikan.

"Itu tidak benar sama sekali (pelarangan salat). Mana buktinya itu saya mengatakan sedemikian, itukan tuduhan yang tidak berdasar, tidak valid. Berbicara itukan harus ada datanya," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Totok Santoso Hadiningrat Pemimpin Keraton Agung Sejagat Ditangkap, Bukan Aliran Sesat

Dia mengatakan, yayasan Nur Mutiara Makrifatullah hanya mendidik anak-anak.

Di yayasan tersebut, kata dia, mengajarkan tentang agama, mengenal agama, mengajarkan yang bersih-bersih dan pola hidup sehat.

"Bukan mengajarkan agama, sudah banyak yang tau itu tentang agama, sudah banyak yang sudah mengajarkan norma-norma agama. Yang saya tidak berhak mengajarkan agama kalau mau belajar sembahyang ya di masjid. Itu tidak benar sama sekali," tutur Hadi.

Berita seputar aliran sesat lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved