Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Situbondo

8 Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Situbondo Berhasil Menepi, saat Pulang Dimandikan Kembang

Kepulangan nelayan di Situbondo disambut haru keluarga setelah 8 hari terombang-ambing di tengah laut.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Arie Noer Rachmawati
ISTIMEWA
Kepulangan Samsuddin, nelayan asal Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih yang hilang kontak dan terdampar di perairan Desa Kepopisang Bali, Kecamatan Tangaya, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, disambut tangis keluarganya di kantor desa setempat, Kamis (12/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Izi Hartono

TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO - Kepulangan Samsuddin, nelayan asal Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih yang hilang kontak dan terdampar di perairan Desa Kepopisang Bali, Kecamatan Tangaya, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan, disambut tangis keluarganya di kantor desa setempat, Kamis (12/1/2023).

Setibanya di kantor desa, pria berusia 46 ini langsung diserbu dan dipeluk oleh istri dan keluarganya yang menunggui sejak pagi hari tersebut.

Tak hanya disambut haru, akan tetapi Samsuddin juga dimandikan kembang oleh keluarganya tersebut.

Kepala Desa Sumberanyar, Suharto Binar mengatakan, pihaknya bersyukur warga telah pulang dengan selamat.

"Alhamdulillah Samsuddin sudah berlayar dan tadi pagi tiba dilakukan penjemputan di Pelabuhan Tanjung Wang, Banyuwangi," ujar Suharto.

Penjemputan warganya, kata Suharto, petugas berangkat dari Sumberanyar ke Pelabuhan Tanjung, setelah salat subuh dan tiba di kantor desa.

Baca juga: Pamit Pasang Jaring, Nelayan Paciran Lamongan Tak Kunjung Pulang, Ditemukan Sehari Kemudian

Selain itu, sambung Suharto, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dusun di Sulawesi yang telah menampung warga hingga bisa pulang ke desanya.

"Waktu itu komunikasi dengan pak kadus terus dilakukan dan saya selalu meminta tolong," katanya.

Sementara itu, Samsuddin mengatakan, sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba perahunya kemasukan air dan mesin macet.

Sehingga dirinya mengikat perahunya ke rumpon atau rumah ikan yang ada di tengah laut, karena anginnya sangat kencang hingga tapi putus.

"Saat mesin dicoba dihidupkan, sempat hidup dan mati lagi," ujar Samsuddin menceritakan awal perahu hanyut dibawa gelombang laut.

Setelah dua hari dua malam di laut, kata Samsuddin, perahu fibernya mau tenggelam tali yang diikatkan di rumpon dilepas dan pindah ke rumpon yang lain.

"Saya hanyut bersama rumpon selama delapan hari dan malam ke kepulauan Kapopisang itu," jelasnya

Selama terombang ambing di tengah laut, Samsuddin mengaku dirinya tidak makan, karena tidak ada bekal makanan.

Baca juga: Nasib Nelayan 3 Hari Hilang di Laut Bangkalan, Perahu Terbalik Sisakan Jaring, Tangis Istri Pecah

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved