Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tahun Kelinci Air Hampir Tiba, Selain Angpao Merah, Inilah Tradisi Tahun Baru Imlek yang Dilakukan

Tradisi tahun baru imlek yang paling populer adalah agpao merah. Selain itu, apa saja tradisi untuk menyambut tahun baru Cina ini?

Editor: Olga Mardianita
Freepik/dashu83
Angpao merah selalu menjadi tradisi tahun baru imlek yang paling sering diketahui. Selain itu, apa saja tradisi untuk menyambut tahun baru Cina ini? 

TRIBUNJATIM.COM - Tahun baru imlek 2023 akan segera tiba.

Tahun ini, perayaan tahun baru imlek akan dilakukan pada 22 Januari 2023.

Layaknya hari besar lain, tentu tahun baru imlek memiliki sejumlah tradisi yang biasa dilakukan.

Tradisi paling umum adalah membagikan angpao berwarna merah.

Selain itu, merah adalah warna yang tak pernah terpisahkan dari perayaan yang menyambut Tahun Baru Cina 2574.

Kira-kira, apa saja tradisi yang biasa dilakukan saat tahun baru imlek?

Yuk, simak macam-macam tradisi tahun baru imlek.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

1. Berbagi Angpao

Tradisi merayakan Tahun Baru Imlek adalah angpao.

Angpao dalam bahasa Mandarin disebut hongbao yang memiliki makna amplop merah.

Cikal bakal dari tradisi angpao ini dipercaya ketika masa Dinasti Qin berkuasa pada 221 sampai 226 SM.

Tradisi berbagi angpao, biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah terhadap yang belum menikah serta kepada orang tua mereka.

Isi angpao jumlahnya tidak ditentukan, namun biasanya selalu angka genap, karena jika angka ganjil akan identik dengan pemakaman.

2. Membersihkan rumah

Pembersihan rumah biasanya dilakukan beberapa hari sebelum Tahun Baru Imlek.

Dengan membersihkan rumah dianggap dapat mengeluarkan hal buruk selama setahun sebelumnya.

Dikutip dari laman Officeholidays, saat itu rumah-rumah dibersihkan dari atas ke bawah, mulai dari pintu dan jendela diberi lapisan cat baru, biasanya berwarna merah.

Mereka tidak diperbolehkan membersihkan rumah saat hari pertama Tahun Baru Imlek, karena menurut kepercayaan akan mengusir keberuntungan yang ada.

3. Identik dengan warna merah

Baca juga: 5 Shio Hoki saat Tahun Baru Imlek 2023, Dapat Rezeki Nomplok hingga Mampu Bayar Utang Keluarga

Baca juga: Arti Kata Xin Nian Kuai Le, Sering Diucapkan Saat Tahun Baru Imlek Selain Gong Xi Fat Cai

DOA - Umat Tionghoa menggelar doa bersama di malam tahun baru Imlek di Klenteng Kim Hin Kiong, Jalan Setia Budhi - Gresik, Selasa (1/2/2022)
DOA - Umat Tionghoa menggelar doa bersama di malam tahun baru Imlek di Klenteng Kim Hin Kiong, Jalan Setia Budhi - Gresik, Selasa (1/2/2022) (TribunJatim.com/ Sugiyono)

Tahun Baru Imlek akan identik dengan dekorasi warna merah.

Warna merah adalah warna yang panas, unsur api yang diharapkan dapat memberikan kebahagiaan.

Kepercayaan masyarakat Tionghoa menganggap bahwa warna merah akan membawa keberuntungan.

Warna merah juga merupakan unsur 'yang'.

Dengan identik warna merah saat perayaan Tahun Baru Imlek diharapkan segala kegelapan dan kesedihan akan sirna dan digantikan dengan kabahagiaan.

4. Makanan

Kue keranjang dan jeruk merupakan ciri khas saat perayaan Imlek.

Mereka juga akan menyajikan makanan di atas nampan berbentuk segi 6 atau segi 8 dengan isian yang beragam.

Namun, beberapa dari mereka juga menyediakan makanan keberuntungan.

Makanan keberuntungan misalnya mie yang sengaja tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, dan kue bola berbentuk uang Tiongkok zaman dulu yang melambangkan kekayaan.

Selain itu, saat Imlek mereka tidak disarankan untuk memakan bubur, karena bagi warga Tionghoa bubur melambangkan kemiskinan.

Baca juga: Meriahkan Imlek, Mercure Surabaya Grand Mirama Hadirkan Penyanyi Mandarin Helen Huang

5. Tidak boleh membalik ikan saat menyantapnya

Merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga dengan menyantap makanan yang lezat akan sangat menyenangkan, apa lagi dengan menu ikan.

Menu ikan yang biasa disantap adalah ikan bandeng.

Saat menyantap ikan, kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging ikan pada sisi satunya.

Kemudian, kita juga harus menyisakan ikan tersebut agar bisa dinikmati besok.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

Ilustrasi hujan deras.
Ilustrasi hujan. (Shutterstock)

6. Hujan

Perayaan Imlek biasanya akan identik dengan turunnya hujan.

Setiap perayaan Imlek terjadi pada saat musim hujan dan tak sedikit masyarakat Tionghoa meyakini akan ada keberuntungan yang jatuh ke bumi berbarengan dengan turunnya hujan tersebut.

---

Artikel ini telah ditayangkan di Banjarmasin Post.

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved