Pengakuan 'Nyeleneh' Dukun Pengganda Uang Gresik, Singgung Ritual, Asisten Dapat Darah Kedaluwarsa

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sosok dukun pengganda uang Mohamad Yanto alias Abah Yanto (43) warga Menganti, Kecamatan Menganti, Gresik akhirnya buka suara.

Pria berkepala plontos ini telah ditetapkan sebagai tersangka, dia membuat pengakuan nyeleneh.

Meski telah menipu korbannya dengan berpura-pura menggandakan uang, Abah Yanto menyebut sedang membantu masyarakat.

Di atas kursi roda karena penyakit stroke yang diderita, Abah Yanto menyampaikan langsung praktek perdukunannya kepada awak media.

"Tujuannya untuk membantu masyarakat," kata Abah Yanto dengan ekspresi dingin.

Di singgung mengenai uang mainan yang ditemukan Satreskrim Polres Gresik di rumah kontrakannya di Perum Grand Verona, Gresik dia menjelaskan bahwa ritual belum selesai.

Baca juga: Tinggal Serumah dengan Dukun Pengganda Uang, Wanita di Gresik Ini Ikut Diperiksa Polisi

"Ya karena belum selesai," ujarnya lagi.

Yanto mengaku korbannya berasal dari Gresik.

Mereka datang menemuinya tanpa paksaan lalu meminta agar uangnya digandakan. 

"Korbannya datang sendiri minta bantuan ada lima orang Gresik," tambahnya.

Diketahui Yanto tidak sendiri, salah satu asistennya bernama MI alias Mohamad Islah warga Pangkahkulon, Ujungpangkah, Gresik.

Baca juga: Dipakai Ritual, Kantong Darah di Rumah Dukun Pengganda Uang di Gresik Ternyata Sudah Kadaluarsa

Islah bertugas sebagai mencari darah di salah satu daerah di Bojonegoro untuk ritual.

Dia mendapatkan darah kedaluwarsa dari seseorang.

Kemudian digunakan ritual sebagai meminum jenglot, keris dan lain sebagainya.